Adu Karya Inovasi Guru
Rangkaian Kegiatan Apresiasi Guru 2017
SURABAYA – Ada yang berbeda di Convention Hall kemarin (21/11). Sebanyak 322 karya inovasi guru PAUD, SD, dan SMP ditampilkan di sana. Ada yang berupa media pembelajaran, penulisan bahan dan buku ajar, hingga karya penelitian. Pameran itu adalah bagian dari rangkaian Apresiasi Guru 2017 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Poster-poster berisi inovasi media pembelajaran terpampang rapi. Setiap poster menunjukkan tahapan inovasi yang dibuat guru. Salah satunya poster karya Erlin Widiana. Guru SD Al Muttaqien tersebut membuat metode menulis cerita storytivity.
Caranya, Erlin mengajak anak bisa memahami isi cerita dengan dua model sekaligus. Si kecil mendengarkan melalui cerita yang dibuat guru dan mendalaminya melalui aktivitas siswa.
Setelah bercerita, Erlin akan memberikan kartu cerita pada muridnya. Kemudian, kelompok-kelompok murid diberi tugas membuat boneka kertas. ”Potongan bonekanya sudah kami buat, siswa tinggal merangkainya,” tuturnya. Tugas selanjutnya, para murid menggunakan boneka untuk memerankan tokoh yang telah diceritakan guru.
Tidak hanya model pembelajaran konvensional, dalam pameran tersebut, beberapa guru membuat media pembelajaran berbasis aplikasi. Misalnya karya step- by-step buatan Herdi Sasmito. Guru SDN Soetomo 7 itu membuat materi pancaindra manusia yang dia ringkas di layar handphone. Ada beberapa menu yang bisa diakses dalam aplikasi tersebut. Di antaranya, materi maupun kuis yang mengasah kemampuan peserta didik.
Melalui aplikasi tersebut, siswa bisa langsung me- review hasil kuis yang mereka kerjakan. Dengan begitu, siswa bisa langsung belajar mana saja soal yang salah dan benar. ”Anak jadi cepat mengoreksi dan bisa lebih mudah dalam belajar,” terangnya. Ide pembuatan aplikasi tersebut berawal dari kegelisahan dalam pembelajaran IPA. Umumnya, guru hanya menjelaskan materi dan menulis di papan. Dengan memanfaatkan aplikasi, anak diajak belajar mandiri. Pun, menggugah semangat belajar pelajar. Sebab, tampilan visualnya menarik.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan menyatakan, lomba tersebut merupakan rangkaian kegiatan Apresiasi Guru 2017. ”Tahun lalu, lomba media pembelajaran ini belum ada. Jadi, ini yang pertama,” jelasnya. Sebanyak 322 karya itu merupakan seleksi dari 818 guru yang mendaftar berkompetisi.
Lomba media pembelajaran guru tersebut bertujuan meningkatkan kreativitas pendidik. Terutama dalam menyampaikan materi sesuai kurikulum dengan menggunakan pendekatan yang mudah dipahami siswa. Juga, mengasyikkan.
Selain kreativitas terasah, guru akan mendapatkan sertifikat. Fungsinya, menambah poin angka kredit untuk keperluan kenaikan pangkat. ”Karena kegiatan karya guru seperti ini juga dihitung sebagai aktivitas guru,” ungkapnya. (elo/c17/nda)