Simpan Sabu-Sabu Dalam Hard Disk
Seminggu Sukses Babat 18 Pengedar-Pemadat
SIDOARJO – Praktik jual beli sabu-sabu (SS) di Kota Delta belum surut. Hasil pengungkapan Satreskoba Polresta Sidoarjo selama sepekan terakhir menjadi bukti. Petugas berhasil membekuk 18 pengedar dan pemadat. Total berat barang bukti yang diamankan petugas mencapai 105,48 gram.
Dari para pengedar narkoba itu, modus yang dijalankan Didik Suhartanto termasuk yang paling menonjol. Dari tempat tinggal pria 35 tahun tersebut, petugas menemukan SS di dalam hard disk eksternal. Beratnya tidak tanggung-tanggung. Yakni, mencapai 81,22 gram.
”Dari bandarnya sudah seperti itu. Fungsinya, tidak mudah terlacak,” tutur Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji kemarin (21/11).
Penangkapan Didik merupakan hasil pengembangan. Mulanya, petugas lebih dulu meringkus Agus Setyawan pada 14 November. Warga Desa Sidorejo, Krian, itu digerebek pukul 13.00 ketika hendak mengisap SS.
Dia menjadi target operasi setelah identitasnya dilaporkan warga. Barang bukti awal yang disita dari pria pemuda 31 tahun tersebut adalah satu set peralatan isap seperti pipet kaca dan bong. Juga satu poket SS seberat 0,99 gram.
Setelah mengamankan pegawai pabrik itu, petugas melakukan pengembangan. Agus diminta menjelaskan dari mana dirinya mendapatkan narkoba. Nama Khoirul Arif pun keluar. Dia adalah pengepul rongsokan yang tinggal di Desa Tempel, Krian. Lelaki 33 tahun yang akrab disapa Kaji tersebut biasa menjual 1 gram SS dengan harga Rp 1,25 juta.
Upaya perburuan petugas pun membuahkan hasil ketika mendatangi gudang kertas miliknya. Di sana polisi menemukan Khoirul sedang pesta narkoba. Dia mengisap SS bersama Syaifudin Hasbulloh.
Nah, di hadapan petugas, Khoirul ”bernyanyi” bahwa SS tersebut didapat dari Didik. ”Jadi, KH membeli narkoba untuk dijual dan sebagian dikonsumsi sendiri,” lanjutnya.
Di rumah Didik, petugas sempat kesulitan menemukan barang bukti. Namun, petugas lebih jeli. Barang terlarang itu ternyata tersimpan di dalam hard disk eksternal.
Hingga saat ini, lanjut dia, petugas masih mencari bandar yang memasok narkoba kepada Didik. Dia hanya mengaku bahwa pengedar yang mengiriminya SS adalah Agung. ”Identitas bandar masih samar karena selalu mengirim secara ranjau,” ungkapnya.
Kasatreskoba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto menguraikan, perburuan masih berlangsung. Dia mengaku sudah mengantongi area yang diduga sebagai lokasi pengiriman narkoba. ”Dikirim dari Sedati. Mohon waktu, tim sudah memantau ke lapangan,” ujar mantan Kanit IV Subdit II Diresnarkoba Polda Jatim itu. (edi/c25/pri)