Siap Berlomba ketika Lapar
Cek Tarantula sebelum Kompetisi
SURABAYA – Jika ingin mengikutsertakan binatang peliharaan untuk kompetisi, perlu ada persiapan. Termasuk tarantula. Kompetisi untuk binatang tersebut meliputi lomba makan, kesehatan, hingga kecantikan tubuh.
Tarantula itu digemari banyak pencinta binatang untuk dipelihara. Yang dipilih adalah tarantula rendah racun. ”Kalau digigit pun, hanya menyebabkan demam,” ungkap Yohana Fransiska, pemilik Fabel Pet Gallery, Pakuwon Trade Center (PTC).
Warna tubuh tarantula menarik. Bulubulunya punya warna yang membentuk pola. Selain itu, perawatannya tergolong mudah. Ia tidak banyak membutuhkan makanan dan minuman. Cukup tiga kali dalam seminggu. ”Bisa juga hanya sekali dalam seminggu,” ungkap perempuan 27 tahun tersebut. Bagi Yohana, tarantula adalah teman setia. Tarantula tidak mengeluarkan suara. Jadi, tidak mengganggu orang sekitar. ” Tidak mematikan,” katanya. Ada dua jenis tarantula yang diperlihatkannya kemarin (21/11), red knee dan fire leg.
Ketika hendak mengikutkan tarantula untuk berkompetisi, para pemilik harus memperhatikan beberapa hal. Misalnya ketika mau ikut lomba makan. Menurut pengalaman Yohana, jadwal makan si laba- laba besar itu harus diperhatikan. ”Kalau jadwal makannya Senin, cocoknya ikut lomba pas Minggu,” jelasnya. Sebab, bisa diprediksi ketika itu tarantula dalam kondisi lapar. Dengan demikian, ia siap menghabiskan banyak makanan. ”Makannya jadi cepat dan lahap,” tambah perempuan asli Solo tersebut.
Makanan favorit tarantula adalah serangga. Namun, lanjut dia, ada beberapa jenis tarantula yang memakan daging. Terlebih untuk jenis tarantula berukuran besar.
Pola makan tarantula selanjutnya memberikan pengaruh terhadap kondisi tubuh. Menjaga kebersihan kandang juga dianggap penting. Yohana menyarankan untuk menggunakan serabut kelapa sebagai alas kandang. ”Cukup diganti satu kali setiap bulan,” ujar perempuan kelahiran 20 Maret 1990 tersebut.
Kalau kebersihan dan pola makan terpenuhi dengan baik, kesehatan tarantula terjaga. Badan juga terlihat cantik. Itu dapat masuk kategori perlombaan. Menurut Yohana, penilaian lomba kecantikan tarantula sangat detail. Kelengkapan taring dan kuku pun diperhatikan. Warnanya juga turut menjadi penilaian. ”Beda kalau anjing dan kucing yang sering grooming biar cantik. Tarantula tidak bisa itu,” terang Yohana.
Kategori lain dalam kompetisi tarantula adalah kecepatan. Itu mengadu kecepatan jalan tarantula. Kebiasaan tersebut dapat dilatih secara perlahan. Kesehatan juga turut memberikan pengaruh terhadap keaktifan tarantula. (bri/c10/jan)