Pipi Merona ala Cewek Jepang
SURABAYA – Ber- make-up ibarat eksperimen. Tidak ada yang salah. Warna dan trik apa saja dapat digunakan. Asalkan itu sesuai dengan wajah. Ratih Lestio Wardani bereksperimen dengan perona pipi pada wajah Jena Sarita di Heracate Cafe, Marvell, kemarin (21/11). Makeup artist (MUA) asal Surabaya itu membuat efek drunk blush on. Itu adalah sebutan efek yang ditimbulkan saat menggunakan pewarna pipi. Di Indonesia, drunk blush on juga sering kali disebut blush on demam atau panas-dingin. Sebab, efek yang ditimbulkan seperti orang yang sedang sakit demam. Ada pula yang menyebutnya seperti orang mabuk. ”Inspirasinya dari perempuan Jepang. Seperti geisha,” ujar perempuan yang juga dikenal dengan nama Tea Budiono tersebut. Efek demam yang dimaksud timbul dari dua cara. Yakni pemilihan warna dan cara menyapukannya pada pipi. Dia memberikan perbandingan dengan cara normal. Kalau normal, pengolesan blush on sering kali dimulai dari jarak dua jari di bawah mata dan dua jari dari samping hidung. ”Itu area clean- nya,” kata MUA 32 tahun tersebut. Sedangkan penggunaan blush on demam dimulai tepat di bawah kantong mata sampai mendekati telinga. Ada tambahan efek
contouring yang dapat disesuaikan dengan wajah. ”Mau bagian mana yang ingin ditonjolkan, pipi atau hidung, terserah,” jelasnya sambil terus merias Jena kemarin.
Selain tata letak, warna memberikan pengaruh. Saat seseorang demam maupun mabuk sering kali identik dengan pipi yang merona merah. Karena itulah, warna merah dan merah muda sering kali digunakan untuk menimbulkan kesan tersebut.
Meski begitu, Ratih selalu memperhatikan karakteristik wajah perempuan. Terutama berkaitan dengan warna kulit. Itu memberikan pengaruh pada kesesuaian warna. Ratih mencontohkan wajah Jena dengan warna kuning kecokelatan. Menurut dia, jenis warna kulit itu cocok dengan warna cerah. Ratih memadukan tiga warna. Yakni merah, oranye, dan peach.
Warna blush on untuk perempuan berwajah putih beda lagi. Ratih menyarankan penggunaan warna merah muda. Ketebalan perona pipi juga dianggap penting. Kalau penggunaan perona pipi salah atau terlalu tebal, malah terlihat seperti orang sakit betulan. ” Jadi, pas dan sedang saja,” ungkapnya.
Ratih menjelaskan, tampilan make-up itu bisa digunakan dalam berbagai acara. ”Tapi tidak cocok buat ke kantor sih. Cuma, kalau orangnya percaya diri, ya tidak masalah,” jelas ibu dua anak tersebut.