Sejumlah Penerbangan ke Bali Batal
Gunung Agung Menuju Erupsi Besar
KARANGASEM – Masyarakat di sekitar Gunung Agung, Karangasem, Bali, diminta waspada. Gunung tertinggi di Pulau Dewata itu menunjukkan tanda-tanda menuju erupsi besar kemarin (25/11). Maskapai penerbangan Jetstar Airways sampai membatalkan beberapa penerbangan ke Bali
Warga yang masih bertahan di zona 6 kilometer diminta segera berpindah ke zona aman. Gunung Agung saat ini diperkirakan memasuki masa perapuhan permukaan. Jika magma lolos, sangat mungkin terjadi erupsi utama atau letusan besar. Berdasar pantauan dengan drone, di puncak gunung telah tercipta lubang baru berdiameter 60 meter.
Tanda-tanda kian dekatnya erupsi utama dirasakan dengan terjadinya letusan fase kedua kemarin sore pukul 17.30 Wita. Tanpa hujan lebat di areal kawah, puncak Gunung Agung menyemburkan asap pekat menggulung setinggi 1.500 meter ke udara. Mengarah ke arah barat dan barat daya. Tepatnya ke wilayah Besakih, Rendang, dan Bangli.
Ketinggian asap vulkanis yang keluar kemarin dua kali lipat dari letupan freatik pada 21 November lalu. Saat itu ketinggian asap hanya 700 meter. ”Penilaian saya, saat ini Gunung Agung masuk masa perapuhan permukaan menuju letusan utama (letusan lebih besar). Kalau celah semakin banyak, magma sudah menemukan jalan,” jelas Lesto Prabhancana, ahli kebencanaan dan mitigasi bencana Kementerian Pekerjaan Umum, kepada Jawa Pos Radar Bali kemarin (25/11).
Jika melihat asap letusan kemarin, Lesto menilai magma mulai lolos menghancurkan pipa magma. Selanjutnya, setelah terusmenerus membuat perapuhan di permukaan kawah, pada titik tertentu, semua material akan terdorong ke luar. Diprediksi, asap terus keluar hingga mengalami fase pembukaan. Asap yang keluar bisa terjadi lebih panjang. Asap yang keluar juga bisa bercampur material halus lagi.
”Kondisi ini akan terjadi terus- menerus sampai permukaan mengalami perapuhan sehingga dengan tekanan mengangkat material yang di bawah dan bisa terjadi letusan utama atau besar,” ungkapnya.
Lesto menegaskan, masyarakat Bali harus waspada karena volcano explosive index (VEI) Gunung Agung lebih besar daripada Gunung Merapi. VEI Gunung Merapi adalah 4, sedangkan Gunung Agung 5. Karena menggunakan logaritma, kekuatan letusan Gunung Agung bisa sepuluh kali lipat dari Gunung Merapi. Saat Gunung Merapi mengalami erupsi pada 2010, rentang kejadiannya November sampai Maret.
Lesto menyebut Gunung Agung cukup baik karena tidak langsung meletus besar. Ada ribuan gempa yang terjadi, tetapi tidak langsung meletus. Artinya, Gunung Agung masih memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk berkemas. ”Gempa-gempa itu seolah Gunung Agung ingin kita semua menyiapkan segalanya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani menjelaskan, waktu terjadinya erupsi yang terekam alat adalah pukul 17.20, sedangkan warga melihat asap pukul 17.30. Akibat letusan Sabtu sore, pihaknya mengubah warna volcano observatory notice for aviation (VONA) menjadi oranye. Artinya, penerbangan sementara masih aman karena semburan abu belum mencapai ketinggian 6.000 meter. Kondisi dinyatakan bahaya untuk penerbangan jika semburan abu mencapai 6.000 meter ke atas.
Ditanya apakah asap yang keluar kemarin mengandung abu vulkanis dari bawah kawah atau magma, Kasbani tidak berani memastikan. ”Untuk memastikan mengandung abu vulkanis atau tidak, tentu harus diambil sampel dan dites dulu,” terang pria asal Ba- nyuwangi, Jawa Timur, itu.
Mengenai status gunung, PVMBG menyatakan masih berstatus waspada atau level III. Mereka belum bisa menaikkan status begitu saja. PVMBG harus menunggu dan melihat perkembangan data lain seperti gempa tremor, gempa embusan, serta indikator lain. ”Yang jelas, belum waktunya menaikkan status,” kelakarnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Mitigasi Bencana Gunung Api PVMBG Gede Suantika menyatakan, erupsi seperti kemarin akan sering terjadi. Sebab, kondisi dari bawah terus memanas, kemudian bersentuhan dengan air di atas. Dia menambahkan, hasil letupan freatik 21 November lalu mengakibatkan terjadinya lubang berdiameter 60 meter di kawah.
Di lain bagian, Kabid Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho meminta warga tidak panik. Mereka diminta tidak melakukan aktivitas di radius 6 kilometer serta perluasan sektoral 7,5 km ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya. ”Masyarakat jangan terpancing isu-isu menyesatkan. PVMBG akan terus memberi informasi terkini,” tegasnya.
Dia memastikan aktivitas Bandara Ngurah Rai masih aman. Begitu pun daerah lain di Bali, kecuali di kawasan rawan bencana. Jumlah pengungsi hingga kemarin siang tercatat 25.016 jiwa yang tersebar di 224 titik pengungsian.
Sementara itu, meski otoritas Bandara Ngurah Rai menyatakan bandara aman dan normal, maskapai penerbangan Jetstar Airways membatalkan sejumlah penerbangan ke Bali. Antara lain, JQ37 divert ke Darwin sebelum akhirnya terbang kembali ke Melbourne. Selanjutnya, penerbangan JQ38, JQ116, JQ127, JQ128, JQ35, JQ36, JQ102, JQ101, dan JQ117 melalui Bandara Ngurah Rai Denpasar juga divert dan dibatalkan. (san/rid/JPR/c5/ang)