Beri Bantuan Laptop Gratis di Dua Sekolah
KEDIRI – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Kediri kembali menganggarkan pengadaan laptop gratis. Tidak sebanyak sebelumnya, kali ini hanya 46 unit. Nanti, bantuan laptop tersebut diberikan kepada dua sekolah.
”Semua bisa melaksanakan UNBK (ujian nasional berbasis komputer). Tinggal dua sekolah yang akan kami bantu tahun ini,” terang Siswanto, kepala Dispendik Kota Kediri, kepada Jawa Pos Radar Kediri.
Dua sekolah yang akan menerima bantuan laptop adalah SMP Rahmat 20 unit dan MTs Nurul Ula 26 unit. Bukan hanya laptop, mereka juga akan mendapatkan bantuan server. ”Anggaran untuk semua perlengkapan penunjang sekitar Rp 350 juta,” kata Kasubbag Penyusun Program Dispendik Kota Kediri Imam Sofa.
Meski anggarannya tidak terlalu besar, diketahui hingga saat ini perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2017 belum juga cair. Apakah hal tersebut berpengaruh pada realisasi bantuan laptop? Menurut Imam, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh signifikan. Mekanisme pengadaannya menggunakan e-catalog sehingga tidak diperlukan proses lelang.. ”Pengadaan lebih mudah dan cepat, asalkan ready stock,” katanya.
Apalagi, evaluasi PAK oleh gubernur hampir selesai. Karena itu, Imam tidak terlalu risau dengan proses pengadaan yang ditargetkan selesai akhir tahun ini. ”Insya Allah bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum ini, dispendik juga membantu seluruh SMP dan MTs di Kota Kediri dalam pengadaan komputer maupun laptop. Total yang diberikan sekitar 2.500 unit. Upaya itu dilakukan agar seluruh sekolah di Kota Kediri, baik negeri maupun swasta, siap melaksanakan UNBK.
Sementara itu, sekolah-sekolah mulai melakukan persiapan dalam menghadapi UNBK pada 2018. Simulasi pertama telah dilaksanakan serentak. Tidak ada kendala selama pelaksanaan. Misalnya, yang terjadi di SMPN 1 Kediri. Tahun depan menjadi tahun ketiga pelaksanaan UNBK.
Bahkan, sebelumnya, sekolah yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Kediri, tersebut berhasil melaksanakan ujian satu ge lombang. Karena jumlah kom puter sekolah tidak mencukupi, sebagian komputer yang digu nakan merupakan milik siswa yang sudah distandardisasi. (dna/ ndr/ c21/ diq) )