Nostalgia Era 90-an
JAKARTA – The 90’s Festival yang dihelat di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, kemarin (25/11) benar-benar menjadi perayaan nostalgia buat mereka yang besar di era 90-an. Pintu masuk menuju venue dibuat serupa mesin waktu yang ”menerbangkan” pengunjung kembali ke tahun 1990-an.
Sejak sore hingga malam, The 90’s Festival persembahan Accellera Entertainment itu menghadirkan 23 artis, musisi, dan band lintas genre yang berjaya pada era ’90an di empat panggung utama. T-Five, Shaden, Wayang, Reza Artamevia, dan Dewa 19 berkolaborasi dengan Ari Lasso serta Sixpence None The Richer tampil di panggung utama, Toped Stage.
Reza sukses membuat ribuan anak 90-an terbuai dalam nostalgia lewat lagu-lagu hitnya. ”Ini yang nonton, semuanya orangorang 90-an, ya? Saya mau bikin tambah galau dengan lagu ini,” kata Reza sebelum membawakan Keabadian.
Saat penonton di Toped Stage dibikin galau bersama Reza, pengunjung di panggung lain, Viewmaster Stage, diajak berjoget oleh grup rap Neo + Sweet Martabak. Selain mereka, ada Base Jam, Oppie Andaresta, Warna, Fariz R.M., dan MLD Jazz Project yang menghibur penonton.
Di panggung Hardtop Stage, ada KLa Project, Potret, The Groove, P-Project, dan Bragi. Sedangkan 90’s Icon Stage dimeriahkan Tic Band, Voodoo, Purpose, Yana Julio, D.O.T, dan Stinky. ”Stinky masih ada. Kalau ada yang bilang bubar, itu hoax,” tutur Andre Taulany, vokalis Stinky. Sixpence None The Richer, satu-satunya performer mancanegara.
Pengunjung The 90’s Festival juga menjumpai lagi mainan dan jajanan yang pernah menghiasi masa muda mereka. Mulai tamagotchi, game watch brick game, yoyo kayu, hingga congklak. Sayang hanya semalam. Setelah itu, semua kembali menghadapi kenyataan bahwa mereka hidup di 2017, bukan era 90-an... (nor/c11/nw)