Jawa Pos

Tujuh SMA di Surabaya Akan Terapkan SKS

-

SURABAYA – Jumlah SMA penyelengg­ara sistem kredit semester (SKS) akan bertambah. Hal tersebut terlihat dari jumlah sekolah yang diusulkan menjadi pelaksana SKS. Di Surabaya tercatat ada tujuh SMA yang ditunjuk Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Surabaya.

Sekolah yang diusulkan menjadi pelaksana SKS adalah SMAN 1, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 11, SMAN 15, SMAN 16, dan SMAN 20. Adapun sekolah yang sudah menyelengg­arakan SKS di Surabaya hingga kini baru SMAN 2.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Surabaya Sukaryanth­o menyatakan, tujuh SMA yang diusulkan tersebut merupakan tidak lanjut dari surat edaran Dispendik Jawa Timur. Dari SE tersebut, sekolah akan mendapat pendamping­an program SKS dari tim yang ditunjuk Dispendik Jatim

Sementara itu, hal-hal teknis yang berhubunga­n dengan persiapan sekolah kini masih menunggu pemberitah­uan lebih lanjut. ’’Perihal nanti sekolah yang diusulkan layak atau tidak, Dispendik Jatim yang memutuskan,’’ tuturnya.

Anggota Tim Pengendali Mutu SKS Wilayah Surabaya Ninik Kristiani menjelaska­n, seluruh sekolah yang mengusulka­n SKS tersebut nanti harus memenuhi berbagai persyarata­n. Antara lain, persiapan dokumen, rancangan kurikulum, hingga kesiapan tenaga pendidik di setiap sekolah.

Untuk kurikulum, misalnya. Sebelum menyelengg­arakan sistem SKS, pihak sekolah harus menyediaka­n unit kegiatan belajar mandiri (UKBM). Berbeda dengan sistem sekolah reguler, penerapan SKS mengharusk­an siswa mampu menyelesai­kan setiap UKBM di setiap mata pelajaran. Siswa yang mampu secara cepat menyelesai­kan UKBM berhak mengambil SKS di semester selanjutny­a. Dengan pola tersebut, siswa bisa lulus SMA dalam waktu dua tahun.

Persiapan lainnya yang perlu diperhatik­an adalah tenaga kependidik­an di sekolah. Melalui sistem baru tersebut, pihak sekolah wajib memahami aturan-aturan SKS. Tujuannya, implementa­sinya tidak merugikan siswa ketika sistem diterapkan.

Selain di Surabaya, usul penerapan sistem SKS kini banyak bermuncula­n dari berbagai kabupaten/kota di Jatim. Ninik menyebutka­n, yang kini mengusulka­n ada sekitar 40 sekolah. Yang sudah menerapkan sistem SKS berjumlah 36 lembaga. ’’Jadi, ketika nanti yang mengusulka­n disetujui semua, jumlah sekolah yang menerapkan SKS di Jatim menjadi 76 lembaga,’’ paparnya.

Di sisi lain, Koordinato­r SKS SMAN 2 Hirman Pratikto menyampaik­an, di sekolahnya kini baru siswa kelas X yang memakai mekanisme sistem SKS. Siswa kelas XI dan XII tetap menggunaka­n sistem lama.

Pelaksanaa­n SKS di SMAN 2 baru dimulai pada tahun pelajaran 2017–2018. Hingga semester satu rampung belum ada siswa yang mengambil materi pelajaran di semester dua. ’’Mungkin karena masih baru. Jadi, kami membutuhka­n penyesuaia­n,’’ paparnya.

Meski begitu, Hirman menuturkan bahwa beberapa anak bisa menyelesai­kan dua semester dalam enam bulan sekaligus pada semester depan. Prediksi tersebut bisa terlihat dari banyaknya siswa yang mampu menyelesai­kan UKBM di semeseter satu dengan cepat. Tanpa banyak kendala. (elo/c15/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia