Go Goal Good untuk Belajar Membaca
SURABAYA – Tidak mudah menjadi guru taman kanak-kanak (TK). Mereka dituntut menciptakan metode pembelajaran paling baik. Tujuannya, mampu merangsang perkembangan kognitif siswa dengan sempurna tanpa mengorbankan kebutuhan dasar mereka untuk bermain.
Guru RA Salafiyah Krembangan, Surabaya, Aini Latifatun Zahroh menciptakan permainan go goal good. Go bermakna melempar, goal adalah masuk, dan good berarti berhasil.
Untuk menciptakan permainan tersebut, guru 22 tahun itu membuat tabung transparan berukuran besar. Di dalam tabung, ada lubang-lubang dengan nomor. Cara mainnya, anak diminta melemparkan bola ke dalam tabung. Biasanya, bola langsung masuk ke salah satu nomor.
”Kemudian, dilihat masuk nomor berapa. Setelah itu, anak diminta menjawab pertanyaan berdasar nomor lubang yang dimasuki bola,” jelas Aini ditemui saat lomba metode pembelajaran dalam Festival Anak Saleh di Asrama Haji Sukolilo, Rabu (22/11).
Pertanyaan yang harus dijawab siswa itu berhubungan dengan peningkatan kemampuan membaca awal. Yakni, siswa diminta merangkai huruf yang membentuk suatu kata. Agar lebih mudah, Aini menambahkan visualisasi benda yang hurufnya harus dirangkai. Misalnya, apel. Huruf penyusunnya terdiri atas A, P, E, dan L.
Sebelumnya, alumnus Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) itu meletakkan satu huruf sebagai kisi-kisi. Siswa tinggal menyusun sisanya. Jika menjawab dengan benar, siswa berhasil. Jika salah, siswa diminta mengulang.
Untuk menjawab pertanyaan, Aini menyediakan dua media. Yakni, secara manual dan digital. Media manual berupa buku tiga dimensi dengan berbagai hiasan menarik.
Sementara itu, produk digitalnya meng- gunakan Microsoft Power Point. Khusus media digital tersebut, Aini bermaksud mengenalkan komputer dasar kepada siswa. Dengan begitu, ketika satu siswa sedang bermain, teman lain menjadi operator. ”Mereka belajar memegang mouse dan mengeklik huruf yang benar,” ujar perem- puan kelahiran 1 November 1995 itu.
Permainan go goal good tersebut baru saja bersaing dengan metode pembelajaran milik peserta lain dari kota dan kabupaten di Jawa Timur. ”Alhamdulillah, saya dapat juara III tingkat provinsi,” ungkapnya. (ant/c7/nda)