Jawa Pos

Banyak Anak Masih Tinggal di Pengungsia­n

Pemkab Baru Serahkan Bantuan Terpal

-

SIDOARJO – Kondisi ratusan warga korban musibah puting beliung masih memprihati­nkan. Masih cukup banyak yang bermalam di tempat pengungsia­n. Sebagian dari mereka adalah anak-anak, lansia, dan perempuan hamil. Kalau tidak bermalam di pengungsia­n, para korban menempati rumah beratap terpal. Saat hujan mengguyur, mereka tersaput kecemasan.

Berdasar data yang dihimpun Jawa Pos, di Desa Tambakrejo, Waru, masih ada puluhan warga yang terpaksa tidur di MI Darussalam. Maklum, rumah mereka rusak berat. Ambruk. Berantakan. Tidak lagi cukup hanya dipasang terpal. Namun, saat siang, mereka kembali ke rumah masing-masing untuk membenahi puingpuing bangunan yang tersapu angin dahsyat pada Rabu sore lalu (22/11).

Solikhudin, misalnya. Kemarin (25/11) dia tampak duduk bersila di depan rumahnya. Badannya kuyup. Bersimbah keringat. Sejak pagi, dia bersama keluargany­a membersihk­an rumahnya yang porakporan­da. Sesekali dia termenung melihat atap rumahnya yang bolong-bolong. ”Rusak semua barang-barang saya,” katanya.

Kondisi dalam rumah Solikhudin lebih mengenaska­n. Lantai rumah basah. Sebab, ketika hujan, air langsung menggerojo­k rumahnya. Dua kamar tidur tidak bisa digunakan. Atapnya jebol. Ruang tengah penuh sesak dengan perkakas yang dibungkus terpal. ”Biar tidak basah kena hujan,” tambah lelaki 44 tahun itu.

Bantuan terpal dan nasi sudah diterima. Sayang, terpal tersebut tidak bisa digunakan untuk menutup atap rumah. Karena tidak cukup lebar, terpal itu hanya digunakan untuk menutup lemari dan meja. ”Saya berharap bantuan segera turun. Agar barang-barang saya tidak hancur karena hujan,” ujarnya.

Nasib memilukan juga dialami Rini. Lantai rumahnya hingga kemarin masih berserakan pecahan asbes dan batu bata. Atap rumah hilang. Lantai kamar terlihat genangan air. ”Barang-barang saya titipkan kepada tetangga depan rumah,” jelasnya. Rini mengaku belum memberi tahu kabar duka itu kepada orang tuanya yang tinggal di luar kota. ”Saya terpaksa berbohong. Takut orang rumah khawatir,” lanjutnya.

Hingga kemarin, petugas gabungan terus bergerak memulihkan kondisi tiga desa yang diterjang puting beliung. Selain di Tambakrejo, petugas berada di Tambak Sumur dan Tambak Sawah. Setiap hari, Kodim 0816/Sidoarjo mengerahka­n seratus personel. Mereka membantu warga. Mulai memasang terpal, membenahi dinding, hingga membenahi atap-atap rumah. ”Kami pilih yang memiliki kemampuan memperbaik­i rumah,” ungkap Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Fadli Mulyono.

Sementara itu, kemarin DPC PKB Sidoarjo memberikan sumbangan. Di antaranya, 300 karung beras, 50 kardus mi instan, dan uang tunai. Sumbangan itu diberikan Wakil Ketua DPC PKB Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. ”Kami berharap bisa meringanka­n warga terdampak,” katanya.

Soal kepastian bantuan dari pemkab, Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo Djoko Sartono menyatakan bahwa pihaknya sudah berkoordin­asi dengan badan penanggula­ngan bencana daerah (BPBD). Dana tidak terduga dari APBD itu masih menunggu hasil verifikasi. Dia memperkira­kan jumlah anggaran yang dialokasik­an mencapai Rp 4 miliar. Bantuan tersebut dianggarka­n untuk tiga desa terdampak. ”Kami usahakan secepatnya,” paparnya saat ditemui di gedung DPRD Sidoarjo. (aph/c16/hud)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia