Polisi Terus Buru Begal Sadis Jabon
SIDOARJO – Perburuan begal sadis yang beraksi di Desa Pejarakan, Jabon, sejauh ini masih gelap. Polisi terus mengumpulkan petunjuk untuk bisa membekuk pelaku. Selain menggali keterangan dari korban dan keluarganya, petugas mendalami informasi warga.
Berdasar pantauan Jawa Pos, di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) memang ada sebuah warung yang tidak jauh dari tol lama. Jaraknya sekitar 500 meter sebelum TKP. Beberapa orang biasanya berkumpul di situ hingga tengah malam. ’’ Malam itu ada orang. Tapi, dari pemeriksaan sementara, tidak ada yang mengetahui atau mendengar teriakan dari lokasi kejadian,’’ kata Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris kemarin (25/11).
Harris mengungkapkan, pihaknya juga terus menganalisis keterangan Istiningsih Isroi Muslim. Perempuan 45 tahun itu menjadi saksi kunci. Dia paling tidak mengetahui ciri-ciri pelaku. ’’ Dua pria berperawakan sedang,’’ tutur Harris. Saat beraksi, lanjut dia, pelaku tidak memakai penutup kepala. Setelah merampas tas berisi uang arisan Rp 90 juta, pelaku kabur ke barat (Desa Mindi, Porong).
Salah seorang petugas yang ikut menangani perkara tersebut menuturkan, area di sekitar TKP selama ini kerap menjadi tempat pemuda berpesta minuman keras (miras) saat malam. Lokasi sepi dari hilir mudik orang membuat mereka yang berpesta miras merasa aman dari obrakan. ’’ Beberapa kali sudah ketahuan. Kalau sudah begitu, mereka masuk ke semak-semak di utara jalan,’’ jelasnya.
Langkah antisipasi sejatinya sudah dilakukan. Petugas setiap malam berpatroli melintasi jalanan itu. Termasuk saat dini hari. ’’ Berkaca pada kejadian di Kedungpandan, intensitas patroli ditingkatkan menjelang pagi. Di atas pukul 03.00. Eh, kejadian malah terjadi pukul 01.00,’’ ungkapnya. Insiden Kedungpandan yang dimaksud adalah kasus tewasnya dua begal akibat amuk massa pada awal tahun lalu. (edi/c15/hud)