Perhatikan Kondisi Murid
JUMLAH lembaga pendidikan dasar (dikdas) dengan siswa yang minim cukup banyak. Berdasar data yang dihimpun Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik, ada 52 lembaga yang terdiri atas 43 sekolah dasar (SD) dan sembilan sekolah menengah pertama (SMP). Ironisnya, 38 unit di antaranya berstatus sekolah dasar negeri (SDN).
’’ Yang dianggap minim, jumlah siswanya di bawah standar minimal. Untuk SD, kurang dari 50 anak,” tutur Kadispendik Gresik Mahin.
Jumlah itu tersebar di berbagai tempat. Di antaranya, Bawean, Panceng, Ujungpangkah, Bungah, Sidayu, Dukun, dan sejumah wilayah di Gresik Selatan. Bahkan, ada sekolah di Gresik Kota yang masuk kategori minim siswa.
Dispendik tengah berpikir keras untuk mencari solusi. Salah satu opsinya adalah penggabungan ( regrouping). Termasuk SDN Wotan. Sebab, selain siswa, jumlah guru kurang ideal. ’’Memang ada rencana untuk opsi ini (merger, Red). Tapi, masih dalam kajian,” ujar Mahin.
Sekretaris Dewan Pendidikan Gresik Nur Faqih menambahkan, opsi merger lembaga perlu dikaji secara serius. Opsi tersebut mesti mempertimbangkan kondisi sosial dan geografis. ’’ Yang utama, harus memperhatikan kondisi siswa,” katanya.
Dispendik juga harus memetakan kondisi daerah. Misalnya, perjalanan siswa dari rumah ke sekolah akan semakin jauh atau tidak. Sebab, kondisi geografis itu dikhawatirkan bisa mengganggu motivasi siswa untuk sekolah. Di sisi lain, orang tua tidak selamanya mau mengantar anaknya. ’’Ini (merger, Red) memang lebih efisien. Lagi-lagi, perhatikan kondisi siswa,” imbuhnya. (mar/c18/dio)