Jawa Pos

Sensitifny­a Hoax Penganiaya­an Ustadah

-

SIAPA yang tidak geram jika mendengar kabar seorang ustadah dihajar gara-gara ceramah tentang bahaya PKI di Indonesia. Apalagi jika kabar itu disebar lewat media sosial, kemudian disertai foto perempuan berhijab yang wajahnya babak belur. Entah benar-benar terjadi atau tidak, pasti hal itu langsung memicu kemarahan.

Itu pula yang terjadi pada posting- an kabar milik akun Facebook Aflah dan akun Instagram Husnul Khatimah. Keduanya mengunggah gambar seorang berjilbab dengan muka lebam, kelopak mata menghitam, dan beberapa luka akibat penganiaya­an.

Gambar itu disertai keterangan yang mudah memantik emosi. ” Ustd Dra Hj Siti Marfuah dianiaya babak belur oleh beberapa orang tidak dikenal setelah menyampaik­an ceramah dan membahas sejarah PKI. Kejadianny­a tadi malam di wilayah Bekasi selatan,” tulis akun Aflah.

Tulisan itu langsung viral. Dari satu akun saja sudah tersebar hingga 3.990 kali. Belum lagi respons melalui komentar atau emoticon. Maklum, PKI dan Islam sedang menjadi materi yang sangat laris digoreng tukang hoax.

Namun, kebenaran kabar penganiaya­an seorang ustadah itu langsung terklarifi­kasi. Pemilik gambar adalah Watiey Abdullah, seorang make-up artist dari Malaysia. ” Err.. This sfx (special effects, Red) make up goes viral the 2nd time. How do I explain this? Its just make up,” tulisnya dalam akun Instagram. Pemilik akun Instagram makeupbyas­mawati itu juga mem- posting ulang video pembuatan special effect dalam foto tersebut. Video juga diser tai penjelasan bahwa wajah perempuan dengan luka dan lebam yang ada di foto bukanlah akibat penganiaya­an.

” So here I am again reposting this sfx make up video to clarify to you guys that those viral news saying I was beaten, robbed, abuse and stuff is all fake,” tulisnya.

Sfx merupakan make-up yang memberikan efek tertentu pada wajah. Biasanya sfx digunakan dalam film yang wajah pemainnya banyak di- remake. Misalnya wajah dibikin seram atau nyeleneh, tapi tetap berbentuk wajah manusia. Bisa juga wajah dibuat lebih tua dengan membuat kerutan.

Beragam respons muncul akibat posting- an tersebut. Tidak sedikit yang akhirnya mencemooh pembuat postingan setelah tahu bahwa itu adalah kabar hoax. Bahkan, ada yang membuat larangan berteman dengan akun tertentu yang menyebarka­n kabar tersebut. Alasannya, menyebarka­n kabar palsu ustadah dianiaya sangat meresahkan.

Hoax ustadah dianiaya juga membuat citra Indonesia di kalangan netizen luar negeri buruk. Salah satunya komentar dari hanafrhnaa saat makeupbyas­mawati mengklarif­ikasi kabar tersebut. ” Husnul Khatimah perempuan indon ni memang selalu curi gmba orang, lepastu minta byk like dn komen,” katanya.

Husnul Khatimah memang salah satu akun yang ikut memposting kabar penganiaya­an seorang ustadah tersebut. Selama ini akun itu memang sering mem- posting kabar yang tidak benar. Salah satu sasarannya adalah mendulang klik dan komentar. Meski sudah sering mem- posting kabar palsu, akun tersebut masih ada sampai sekarang. (eko/gun/ c17/fat)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia