Jawa Pos

Fokus Prioritas Nasional

-

AKHIR tahun selalu jadi momen krusial. Di sisa satu bulan terakhir ini, pemerintah dituntut bekerja keras menuntaska­n targettarg­et yang sudah dicanangka­n. Demikian pula dunia usaha yang harus memeras keringat untuk merealisas­ikan rencana bisnis yang sudah disusun.

Karena itu, semua energi mesti dicurahkan untuk mengejar target yang menjadi prioritas nasional. Bagi pemerintah pusat, salah satu yang paling mendesak adalah bagaimana mendorong roda ekonomi agar bergerak lebih kencang.

Sebab, pertumbuha­n ekonomilah yang menjadi jangkar bagi pencapaian target-target lain seperti menekan angka penganggur­an dan kemiskinan. Di sini, bukan hanya pemerintah, dunia usaha pun diharapkan bisa berperan optimal dalam menggerakk­an ekonomi. Karena itu, suasana kondusif menjadi prasyarat penting.

Ini perlu ditekankan. Sebab, ada potensi kegaduhan politik akan memanas. Tak hanya karena sudah kian dekatnya tahun politik 2019, namun juga karena proses hukum yang melibatkan Ketua DPR cum Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov).

Gerak cepat Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK) menahan Setnov yang sebelumnya seolah tak tersentuh hukum patut diacungi jempol. Tentu, kita berharap kasus megakorups­i e-KTP yang diduga merugikan negara Rp 2,3 triliun ini bisa diusut tuntas.

Masih segar dalam ingatan kita ketika dulu ada kasus korupsi Hambalang, Bendahara Partai Demokrat M. Nazaruddin menjadi salah satu aktor utamanya. Ketika terseret, Nazaruddin pun mulai ngoceh. Tak tanggungta­nggung, ocehannya pun menyeret beberapa orang penting, mulai ketua umum partai, menteri, hingga anggota DPR.

Padahal, skala kasus e-KTP ini lebih masif dibanding kasus Hambalang. Setnov pun diduga sudah mengantong­i kartu-kartu rahasia terkait dengan keterlibat­an pejabat lain dalam kasus ini.

Kita berharap, Setnov dan juga tersangka lain dalam kasus ini bisa ngoceh dengan nyaring. Sehingga bisa membongkar rasuah kasus ini hingga ke lipatan paling dalam.

Karena itu, risiko gonjanggan­jing politik adalah konsekuens­i yang harus dimitigasi oleh pemerintah sejak sekarang. Situasi kondusif harus terus diupayakan agar tak mengganggu iklim dunia usaha dan upaya mencapai target pembanguna­n. (*)

 ??  ?? ERIE DINI/JAWA POS
ERIE DINI/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia