Jawa Pos

KA Terlambat 14 Jam Sampai di Kota Malang

-

SAYA mendatangi Stasiun Bandung pada 23 November lalu untuk naik KA Malabar. Mengingat adanya bencana longsor (yang berdampak pada tertutupny­a jalur kereta) pada 22 November, saya bertanya kepada petugas stasiun apakah jalur sudah normal. Dengan meyakinkan, petugas di Stasiun Bandung menjawab sudah normal.

Akhirnya, saya naik KA Malabar pukul 15.45. Sekitar pukul 17.30, kereta sampai di Stasiun Cibatu. Di sana kereta harus berhenti empat jam untuk menunggu pembersiha­n jalur. Kereta baru bisa jalan pada pukul 22.00. Sampai di stasiun berikutnya, kereta berhenti lagi selama tujuh jam dengan alasan yang sama.

Yang lebih menyesakka­n, setibanya di Stasiun Blitar pukul 16.15 pada 24 November, kami diturunkan. Alasannya, menunggu kereta cadangan dari Malang yang baru tiba pukul 18.00. Akhirnya, kami baru sampai di Malang pukul 20.40. Hampir 14 jam terlambat dari jadwal. Selama di kereta, kami mendapatka­n kompensasi dua botol air mineral, dua Malkist coklat, dan dua kotak nasi.

Untuk diketahui, KA Malabar dengan jadwal keberangka­tan 23 November adalah kereta pertama yang melalui Stasiun Cibatu. Padahal, kereta yang lain melalui Stasiun Purwokerto. Mengapa KA Malabar yang harus menjadi ”kelinci percobaan”?

Saya tidak meminta biaya tiket saya kembali. Saya sangat berharap penentu jalur lebih bijak dalam mengambil keputusan. Sebab, hal itu berpengaru­h terhadap nasib perjalanan 400 penumpang KA Malabar. Saya, misalnya. Pada 24 November, saya harus menghadiri rapat yang sangat penting. Sebab, keesokanny­a saya menggelar acara yang melibatkan 5.000 orang. Sekali lagi mohon para pengambil keputusan di level atas PT KAI lebih bijak. ENDRA PURNAMA WIJAYA, Sawojajar, Kota Malang,

081330729x­xx

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia