Partai Puncak Tetap Malam Hari
PT LIB Kantongi Izin Keamanan
BANDUNG – Perubahan jadwal tanding semifinal secara men dadak ketika Persebaya m e lawan Mar ta pu ra FC ( 25/ 11) se m pat membuat banyak penon ton kelimpungan. Telanjur berangkat siang karena mengetahui jadwal malam, ter nyata diubah menjadi sore.
Ketika itu perubahan terjadi pada malam sebelum pertandingan semifinal esoknya. Persebaya versus Martapura yang sesuai jadwal ber- main malam berganti menjadi sore atau bertukar dengan PSMS Medan kontra PSIS Semarang lantaran alasan keamanan.
Mengenai final yang sesuai jadwal dilaksanakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada pukul 19.00 WIB, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memastikan tidak ada perubahan. Sekalipun itu adalah bentrok dua tim dengan basis suporter yang besar dan fanatik.
’’Kami pastikan tidak ada perubahan dari jadwal bertanding yang kami edarkan ke klub,’’ kata Chief Operating Officer PT LIB Tigorshalom Boboy kemarin.
’’Dari hasil koordinasi kami dengan pihak keamanan, tidak ada masalah dan mereka siap mengawal final nanti,’’ terangnya. Saat diberi penegasan bahwa Persebaya menjadi salah satu kontestan final ter s ebut, Tigor mengaku mereka bisa mengatasinya.
Pada semifinal, Polresta Kota Bandung enggan mengeluarkan izin keamanan untuk menyelenggarakan babak itu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Alasan mere- ka, panitia penyelenggara belum bisa menjamin tempat penampungan bagi ribuan suporter tim peserta yang datang dari Surabaya, Semarang, dan Medan.
Selain itu, ketika semifinal tersebut, Persebaya dijadwalkan menjamu Martapura FC saat malam. Bagi kepolisian, mereka sulit mengawasi Bonek kalau tim asal Kota Pahlawan itu bermain saat malam. Akhirnya, setelah melalui negosiasi yang alot, operator pun melunak dan bersedia mengubah jadwal.
Persebaya yang tadinya bermain malam digeser untuk bermain sore. Lalu, jadwal bermain PSMS Me dan menjamu PSIS Sema rang yang seharusnya berlangsung siang diganti malam. ’’ Tapi, pada babak final, kami pas tikan tidak ada lagi per ubahan jadwal,’’ tegas Tigor.
Rudi Boseng, salah seorang kordinator Bobotoh yang selama ini terlibat aktif mengayomi Bonek di Bandung, menyatakan, suporter fanatik Persebaya tersebut mulai terlihat kooperatif selama berada di Bandung. Kalaupun ada keributan, itu hanya oknum. ’’Mungkin situasi tersebut membuat pihak keamanan mulai percaya kepada Bonek,’’ terangnya. (ben/c22/ham)