Jawa Pos

Lari sejak Kecil, Sehat sejak Usia Dini

-

SURABAYA – Mata berbinar menghiasi wajah imut Aurellia Tabitha Queen Samantha. Queensa, sapaan gadis tujuh tahun tersebut, berteriak sambil berlari. Dia meren- tangkan dua tangannya. Pelukan hangat dan tawa pun pecah kala sang ibunda, Sri Wahyuni, memeluknya di garis finis.

Queensa berhasil menjadi finisher sekaligus pemenang kategori lari anak usia 4–12 tahun pada event Chubby Run-Change U Be Better You kemarin (26/11).

Acara itu diselengga­rakan oleh komunitas pencinta lari, WeeRun, yang bekerja sama dengan Chubb Life. Queensa merupakan salah seorang di antara 400 peserta anak yang harus menyelesai­kan tanta- ngan lari 800 meter.

Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok lari yang masing-masing berisi 50 anak

Secara berurutan, tiap kelompok berlari dari start hingga garis finis. Yang sudah sampai mendapatka­n medali dan bingkisan berisi tumbler dan minuman.

Queensa memang sudah dilatih olahraga rutin oleh ibunya. Dia berlatih lari seminggu sekali. Sekali berlatih, dia bisa lari selama 45menit.

”Ya sekuatnya. Sesenangny­a anak. Tapi, dia nggak bosan-bosan kok kalau lari,” ujar Sri Wahyuni. Selain lari, Queensa menyukai olahraga renang. Setidaknya, dia sudah menguasai dua gaya renang.

Menurut dia, anak pasti akan meniru aktivitas dan gaya hidup orang tuanya. Kalau orang tua senang olahraga, biasanya anak juga akan menyukainy­a. ”Biar dia semangat, mamanya juga kasih contoh, dong. Mamanya juga lari,” tuturnya.

Queensa memang agak rewel ketika harus bangun pagi. Namun, wajahnya berubah menjadi ceria kala sampai di lokasi event Ciputra Waterpark. Pukul 05.30 para peserta sudah berkumpul. Beberapa anak juga mulai berinterak­si pagi itu.

Tidak mau kalah dengan sang buah hati, Sri Wahyuni juga menjadi peserta lari kategori dewasa. Pada kategori tersebut, terdapat 100 peserta yang ambil bagian. Tantangan yang harus ditaklukka­n adalah lari jarak 5 kilometer.

Lari dimulai dengan pemanasan ringan, lalu start pukul 06.30. Pasukan berkaus kuning berlari bersama mengelilin­gi area sekitar Ciputra Waterpark. Hampir semua peserta berhasil sampai di garis finis. Meski di beberapa rute, mereka tampak terpecah. Beberapa memilih berjalan cepat asalkan sampai garis finis.

Meski keringat sudah membasahi seluruh tubuh dan kaki mulai berat, Singgih Angkadjaja lari-lari kecil mendekati garis finis. Laki-laki 67 tahun tersebut beberapa kali tampak didekati oleh beberapa temannya. ”Ayoayo! Masih muda!” ucap salah seorang teman yang memberi semangat dengan menepuk pundaknya.

Tak banyak bersuara, Singgih membalasny­a dengan lambaian tangan. Beberapa saat kemudian, Singgih sampai finis dan bergegas mengambil satu botol minuman isotonik. ”Pokoknya harus bisa. Olahraga dulu sebelum penyakit masuk,” kata kakek tujuh cucu itu.

Berolahrag­a bersama kawankawan memang lebih me nyenangkan. Hal tersebut yang juga menjadikan beberapa pencinta hidup sehat membentuk komu nitas. WeeRun be rawal dari bebe rapa pe nggema r olahraga lari.

Sejak berdiri pada Maret 2013, kini komunitas itu sudah memiliki lebih dari 500 anggota. ”Kami ingin terus mengajak banyak orang untuk melakukan gaya hidup sehat. Selain itu, di samping mendapatka­n kebugaran, dengan turut berpartisi­pasi, mereka ikut berdonasi untuk Yayasan Abdi Kasih,” ungkap Stevie Chandra, ketua pelaksana acara. (esa/c20/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia