Terganjal Pembebasan Tiga Persil Lahan
Proyek Jalan Kembar Wiyung
SURABAYA – Tuntasnya proyek infrastruktur jalan kembar Wiyung sangat dinanti-nanti. Sebab, jalan tersebut akan mengurai kemacetan di Surabaya Barat. Sayangnya, kelangsungan proyek itu terhambat pembebasan tiga persil lahan.
Berdasar pantauan Jawa Pos, pengerjaan fisik jalan kembar Wiyung tersebut masih berlangsung. Tiga jembatan yang dibangun hampir tuntas. Para pekerja juga tengah mengeraskan jalan. Hanya, pengerjaan fisik itu terkendala pembebasan tiga persil lahan.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Erna Pur- nawati mengatakan, saat ini tiga persil lahan itu masuk konsinyasi di pengadilan negeri (PN). Proses konsinyasi pun membutuhkan waktu yang cukup panjang. Bahkan, hingga saat ini konsinyasi belum selesai. ’’Masih menunggu keputusan PN,” katanya.
Tiga persil yang belum bisa dibebaskan itu akhirnya membuat pengerjaan fisik terhambat. Padahal, tahun ini pemkot menargetkan proyek jalan kembar Wiyung bisa tuntas. ’’Sepertinya tidak selesai tahun ini,” ujarnya.
Sambil menunggu hasil konsinyasi, lanjut dia, pemkot meminta kontraktor segera menyelesaikan pengerjaan fisik jalan yang lahannya sudah dibebaskan. ’’Tiga jembatan sudah mau tuntas. Sudah terlihat progresnya. Tinggal nunggu tiga persil itu saja beres. Tahun depan dilanjutkan,” kata dia.
Sementara itu, Pelaksana Lapangan PT Bangun Konstruksi Persada Wiling Ardiano mengatakan bahwa pihaknya mendapat jatah pembangunan jalan kembar Wiyung sepanjang 500 meter. Terhitung mulai Superindo hingga perempatan Wiyung. Saat ini progres pengerjaan fisik sudah mencapai 70–80 persen. ’’Bagian kami memang ada masalah pembebasan lahan. Jadi, lama belum bisa dikerjakan,” ujarnya.
Wiling menyebutkan, ada satu persil yang belum dibebaskan. Tepatnya di depan Indomaret Wiyung. Akses menuju Superindo dan Jalan Babatan Mukti juga sulit. Akibatnya, ketika proyek tersebut dikerjakan, arus lalu lintas tertutup. (ayu/c7/git)