Musim Tergarang Heemio
HUDDERSFIELD – Pada musim pertama Pep Guardiola atau musim lalu, peran Raheem Sterling di Manchester City selayaknya tukang servis untuk Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Tidak heran dari 47 penampilan Sterling di berbagai ajang, jumlah assist- nya (21) lebih banyak daripada golnya (10).
Nah, peran berbeda dijalani pemain berjuluk Heemio itu pada musim kedua Pep. Winger 22 tahun tersebut punya kesempatan mencetak gol lebih besar seiring dengan dimainkan sebagai penyerang sayap kanan. Lihat saja statistiknya. Sterling sudah mengoleksi 12 gol dari 18 penampilan di berbagai ajang.
Torehan itu sudah melebihi capaian tersuburnya pada awal musim bersama City (2015–2016) maupun pada akhir musim bersama Liverpool (2014–2015) dengan koleksi 11 gol.
Gol ke-12 Sterling punya arti penting karena memastikan kemenangan 2-1 City atas Huddersfield Town di Kirklees Stadium kemarin dini hari WIB (27/11). Tren unbeaten City pun berlanjut hingga pekan ke-13 Premier League.
’’Saya selalu percaya bisa mela- kukannya (mencetak banyak gol),’’ kata Sterling dalam wawancara setelah laga kepada BBC Radio 5 Live. ’’Dia (Pep) sudah mengajari kami untuk lebih bernaluri pembunuh,’’ imbuh peraih Golden Boy 2014 tersebut.
Bukan hanya statistik golnya. Jumlah tembakan Sterling juga sudah menyamai torehan rekan setimnya, Kevin De Bruyne, dengan 26 tembakan. Di kotak penalti lawan, Sterling juga melakukan total 91 sentuhan. ’’Dia (Sterling) kini lebih kuat dalam menguasai bola dan di beberapa kesempatan berani satu lawan satu untuk memprovokasi lawan melakukan pelanggaran,’’ puji Pep sebagaimana dikutip Daily Mail.
Kombinasi Sterling dan Leroy Sane di sisi sayap unit penyerangan City diakui Pep sebagai komoditas terpenting dalam skuadnya musim ini. ’’Mereka masih muda, masih dapat terus meningkat lagi. Bedanya, Raheem lebih mampu membuat gap. Dia bisa menjadi pembeda,’’ bebernya. (ren/c19/dns)