Jawa Pos

Sempat Sulit Hafalkan Nama Pemain

-

DJADJANG Nurdjaman dan Angel Alfredo Vera punya kesamaan. Yakni, sama-sama tak menangani tim sejak awal kompetisi Liga 2. Alfredo baru menangani Persebaya Surabaya sejak matchday kelima fase grup Liga 2. Sementara itu, Djanur –sapaan akrab Djadjang Nurdjaman– baru mendamping­i PSMS Medan dua hari sebelum ber gu lirnya babak 16 besar. Djanur masuk untuk meng gantikan Mahruzar.

Djanur mengakui, awal kebersamaa­nnya dengan PSMS tak terlalu mulus. Tumbang dari PSIS Semarang, imbang kontra Persita Tangerang, dan tumbang dari Persibat Batang. Padahal, dia dituntut harus bisa meloloskan PSMS ke Liga 1. Beban Djanur semakin berat karena dirinya tak punya banyak opsi pemain. ”Bahkan, untuk sekadar menghafal nama pemain, saya kesulitan,” ujarnya kepada Sumut Pos ( Jawa Pos Group).

Agar target lolos tercapai, Djanur meminta tambahan tiga amunisi. Permintaan itu dipe- nuhi. Di antaranya, Roni Fatahillah direkrut dari Persibangg­a. I Made Wirahadi diboyong dari Bali United. Lalu, Elthon Maran direkrut dari Madura United. Tiga pemain baru tersebut seolah menjadi puzzle yang melengkapi pemain. PSMS akhirnya lolos dari lubang jarum. ” Misi saya membantu PSMS ke Liga 1 akhirnya tercapai. Saya buat sejarah baru di sini ( Bandung, Red), bisa mengantark­an PSMS ke Liga 1, dan tempat ber sejarah ini juga di Bandung,” tutur mantan pelatih Persib Ban- dung tersebut. Manajemen belum me mastikan kelanjutan karir Djanur. Namun, dia sudah memberikan sinyal untuk bertahan. Apalagi, Djanur tak sabar bisa bentrok dengan Persib. ” Mulai sekarang, saya akan berbicara serius lagi dengan manajemen PSMS. Apa kah ke depan saya tetap di sini atau bahkan saya berlabuh ke tim lain. Sebab, musim 2018, ba nyak tim yang mulai me lakukan persiapan untuk tur namen prakompeti­si,” ungkapnya. (don/ JPG/ c16/ bas)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia