Proyek JLLT Disetujui Pusat
SIDOARJO – Rencana pembangunan jalan tol lingkar luar timur (JLLT) yang digagas pemkab mendapat lampu hijau dari pemerintah pusat. Kepastian itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Perumahan, Permukiman, dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Eni Rustianingsih. ’’Kami sudah paparkan konsep JLLT ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rabu lalu (22/11),’’ katanya pada Jumat lalu (24/11).
Menurut versi pemkab, konsep JLLT jauh lebih menguntungkan daripada jalan arteri. Sebab, pembebasan lahannya tidak begitu lama. ’’Hanya membebaskan lahan untuk tiang pancang jalan tol,’’ ucapnya. Selain itu, kawasan yang dilalui terhindar dari alih fungsi lahan. Berdasar data yang dihimpun, JLLT akan dibangun di kawasan tambak bagian timur Sidoarjo.
Ternyata, Kementerian PUPR memberikan lampu hijau. Pemkab diperbolehkan membangun JLLT. Untuk tahapan berikutnya, pemkab merancang detail teknis pembangunan jalan yang membentang mulai Sedati hingga Jabon tersebut. ’’Kami sempurnakan konsepnya,’’ ujar Eni.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyatakan bahwa pemkab sudah merancang pembangunan JLLT. Jalan sepanjang 35 km tersebut bakal menjadi penghubung tiga kota. Yakni, Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Pembangunan jalan tol itu sangat menguntungkan pemkab. Sebab, akses tersebut bisa menjadi alternatif pemecah kemacetan. Saat ini, kendaraan berat kerap melintas di jalan Waru hingga Buduran. Akibatnya, jalur utama itu sering macet. ’’JLLT akan mengurangi kemacetan,’’ jelasnya.
Bukan hanya itu, JLLT bisa meningkatkan pembangunan. Khususnya di kawasan timur Sidoarjo. Saiful menerangkan, pemkab telah merancang kawasan timur Kota Delta agar menjadi lokasi yang strategis. Total ada sembilan rencana pembangunan. Di antaranya, pengembangan Terminal 3 dan 4 Bandara Juanda, pengembangan depo perikanan sebagai pusat perdagangan budi daya ikan, serta pembangunan dan pengembangan kawasan industri-pergudangan Betro, Sedati. ’’Kawasan industri Jabon juga kami rancang,’’ tuturnya.
Menurut anggota Komisi C DPRD Sidoarjo Tarkir Erdianto, pemkab meski fokus dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan. Pemkab harus bisa memilah jalan yang saat ini sangat dibutuhkan.
Politikus PDIP itu menyebutkan, warga membutuhkan jalan alternatif untuk memecah kemacetan di Waru–Buduran. Solusinya adalah penuntasan road (FR). Jalan sepanjang 9,2 km tersebut tak kunjung tuntas. ’’Harus dipacu,’’ katanya. Dia menambahkan, FR mesti diutamakan. Tahun depan, pemkab diminta menuntaskan pembangunan. ’’Kalau JLLT menyusul, tidak masalah,’’ ucapnya. (aph/c18/ai)