Tuntaskan Dahaga Gelar 16 Tahun
LILLE – Tim Piala Davis Prancis tidak lagi penasaran. Puasa gelar selama 16 tahun mampu mereka tuntaskan. Kemarin dini hari (27/11) Prancis sukses meraih trofi Piala Davis kesepuluh dengan menumbangkan perlawanan sengit Belgia dengan skor 3-2. Kali terakhir Prancis mengangkat trofi pada 2001. Setelah itu, mereka tiga kali menembus final, yakni pada 2002, 2010, dan 2014. Namun, semua hanya berakhir dengan raihan runner-up.
’’ Tidak ada hal yang lebih indah daripada memenangi pertandingan bersama tim di depan keluarga dan teman-teman. Sekarang waktunya kami merayakannya,’’ ucap Lucas Pouille, petenis tunggal Prancis, sebagaimana dilansir Reuters.
Petenis 23 tahun yang kini menduduki ranking ke-18 dunia tersebut kemarin memang menjadi pahlawan Prancis. Kemenangannya atas Steve Darcis di pertandingan terakhir (kelima) dengan skor 6-3, 6-1, 6-0 membuat Prancis mengunci kemenangan dan memboyong trofi juara. Pouille menyelesaikan pertandingan itu hanya dalam waktu 1 jam 34 menit.
Kemenangan Pouille atas Darcis sekaligus menebus kesalahannya pada hari pertama (24/11). Sebab, saat itu dia turun di partai pertama dan takluk di tangan David Goffin 5-7, 3-6, 1-6.
Usaha Goffin untuk mempersembahkan trofi Piala Davis kali pertama bagi Belgia berlanjut saat dirinya berhasil membuat Belgia menyamakan kedudukan 2-2. Saat itu dia mengempaskan Jo-Wilfried Tsonga 7-6(5), 6-3, 6-2. Sayang, Pouille membuyarkan impian Belgia dengan mengunci kemenangan di game kelima.
’’Mendapatkan empat petenis kami yang berbeda memenangi pertandingan adalah hal yang luar biasa,’’ ucap Yannick Noah, kapten tim Prancis. (irr/c15/ady) GELAR KESEPULUH: Para pemain dan ofisial tim Prancis berebut memeluk Lucas Pouille (bawah) setelah partai kelima kemarin dini hari WIB.