Saatnya Italia Berkuasa
BERGAMO – Italia mendominasi Liga Europa? Faktanya, setelah namanya berganti dari Piala UEFA menjadi Liga Europa pada musim 2009–2010, belum pernah ada klub Italia yang bisa menjadi juara. Peluang itu terbuka musim ini. Sebab, Italia mengirimkan empat wakilnya di fase atau babak 32 besar Europa League. Hebatnya, tiga tim yang berlaga di fase grup lolos dengan status juara grup. Satu wakil lainnya adalah Napoli yang merupakan ’’buangan’’ dari fase grup Liga Champions. ’’Kami akan membalikkan prediksi,’’ koar Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, sebagaimana dilansir Atalanta tidak sekadar juara grup. La Dea, julukan Atalanta, pun termasuk satu di antara empat klub yang tak terkalahkan sepanjang Liga Europa bersama AEK Athens, RB Salzburg, plus Zenit St Petersburg. Namun, status juara grup baru mereka peroleh pada terakhir kemarin. Yakni, setelah menang 1-0 atas Lyon di Atleti Azzuri d’Italia, Bergamo. Hebatnya, Atalanta merangkai kesuksesan tersebut pada musim pertamanya di Liga Europa. ’’Sejauh apa kami akan melangkah, itu akan kami jawab dengan sekuat apa tim ini bisa percaya dengan kemampuannya sendiri,’’ ucap Gasperini. Pelatih yang sempat disebut-sebut sebagai salah satu calon pengganti Giampiero Ventura di timnas Italia itu menyebutkan alasan dominannya klub Italia musim ini. ’’Serie A berbeda dengan Liga Europa. Terutama tingkat kesulitannya dari gaya berta- han lawan-lawan kami. Dari situ, kami bisa bermain berbeda di Liga Europa,’’ tutur pelatih 59 tahun tersebut.
Ucapan Gasperini itu benar juga. Dari 11 tim yang mampu menciptakan lebih dari 11 gol di fase grup, tiga di antaranya dicatat oleh wakil Italia. Yakni, Atalanta (14 gol), Milan (13 gol), dan Lazio (12 gol). ’’Kami ingin lebih dari ini, tak peduli siapa pun lawannya,’’ kata Simone Inzaghi, pelatih Lazio, sebagaimana dikutip
Sayang, tidak semua wakil Serie A tersebut lolos dengan rekor 100 persen. Lazio ataupun Milan gagal melanjutkan tren
nya setelah kalah pada laga terakhir. Lazio ditaklukkan wakil Belgia Zulte Waregem 2-3.
Sementara itu, AC Milan secara mengejutkan dipermalukan klub asal Kroasia, Rijeka, dua gol tanpa balas. Itu merupakan kekalahan pertama Rossoneri di Liga Europa musim ini. Itu juga kekalahan pertama Milan di Eropa setelah kali terakhir mengalaminya pada kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Atletico Madrid pada11 Maret 2014.
Yang lebih menyakitkan, itu adalah kegagalan kedua beruntun Gennaro Gattuso untuk meraih kemenangan buat Milan. Sebelumnya, Milan diimbang Benevento 2-2 di Serie A (3/12). Namun, Gattuso yakin Milan bisa tampil beda di babak 32 Besar nanti. (ren/c20/bas)