Terbaik Empat Kali Beruntun Versi Bos-Bos F1

LONDON – Tak selamanya seorang juara dunia Formula 1 dinilai sebagai pembalap terbaik. Namun, dalam empat musim terakhir, nama Lewis Hamilton selalu dinobatkan sebagai yang terbaik versi bos tim F1. Sementara itu, rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas, hanya menduduki posisi kesepuluh.

Majalah yang dijuluki Alkitabnya olahraga otomotif, Autosport, mempunyai tradisi melakukan polling pada akhir musim. Mereka meminta penilaian semua team principal untuk menentukan pembalap terbaik. Penilaian tersebut berdasar performa pembalap sepanjang 20 balapan. Mereka diminta menilai pembalap dengan menggunakan sistem poin yang berlaku seperti di balapan F1. Yakni, 25-18-15-1210-8-6-4-2-1. Setelah itu, diambil rata-rata nilai terbesar untuk menentukan yang terbaik.

Pemilihan tersebut dilakukan secara rahasia untuk memastikan bahwa semua bos tim mau ambil bagian dalam polling itu. Hasilnya, Hamilton meraih nilai luar biasa, yakni 233 poin. Poin maksimal adalah 250 poin. Meski perolehan poinnya menurun satu angka dari tahun lalu (232), Hamilton tetap tak tertandingi musim ini. ’’Apalagi jika mengingat bahwa jumlah bos tim tahun ini berkurang seorang lantaran Manor tak lagi ada di grid,’’ tulis Autosport. Hamilton memenangi sembilan seri tahun ini. Pembalap Inggris tersebut menyegel gelar juara dunia keempatnya di Formula 1 pada GP Amerika Serikat atau tiga balapan sebelum bubaran musim. Untuk kali keempat secara beruntun, Hamilton dipilih para bos tim sebagai pembalap terbaik. Bahkan, tahun lalu, ketika Nico Rosberg berhasil menjuarai F1, Hamilton juga dinilai sebagai yang terbaik.

Bintang yang sedang naik daun Max Verstappen terpilih sebagai pembalap terbaik kedua versi bos tim. Namun, jarak poinnya sangat jauh dari Hamilton, yakni 143 angka atau berselisih 90 poin. Pembalap Red Bull-TAG Heuer itu memenangi dua balapan tahun ini.

Pindah ke Mercedes justru membuat Bottas tak mendapatkan apresiasi dari bos-bos tim. Dia berada di posisi terakhir sepuluh besar daftar pembalap terbaik. ’’Posisi tersebut malah lebih buruk satu posisi daripada tahun lalu saat pembalap Finlandia itu membela Williams,’’ tambah Autosport. (cak/c22/nur)