Jawa Pos

Guru Perempuan Tewas Terlindas

Terjatuh saat Salip dari Kiri

-

SURABAYA – Hidup Wisnu Winarti berakhir kemarin. Guru perempuan berusia 50 tahun itu kemarin meninggal setelah mengalami kecelakaan di Jalan HR Muhammad. Terpelanti­ng saat menyenggol mobil yang parkir di kawasan tersebut, tubuhnya langsung disambar truk tronton yang lewat searah dengannya.

Saat itu sekitar pukul 11.00 kondisi Jalan HR Muhammad menuju Lontar sedang padat. Sama seperti pengendara roda dua lainnya, Winarti mencoba banting setir ke kanan dan ke kiri untuk menembus kepadatan. Namun, dia tak tahu bahwa tindakanny­a tersebut bisa berujung celaka.

Saat hendak menyalip truk tronton dari sisi kiri, jalannya semakin sempit. Tapi, dia memaksakan diri. Padahal, ada Honda CR-V yang berhenti di kiri jalan. Motornya saat itu melaju sekitar 20 km/jam.

Petaka tersebut datang. Setang Honda Vario merah milik Winarti terlampau lebar. Kemudi itu dipasangi handguard di kedua sisi sehingga cuma sisa sekian sentimeter saat melewati deretan ban dan bodi mobil. Winarti yang memaksakan diri akhirnya jadi korban.

Setangnya menyenggol bodi mobil yang berhenti. Motor tersebut oleng. Braak! Tubuh perempuan 50 tahun itu jatuh ke kanan. Sedetik kemudian roda-roda kekar truk tronton tersebut langsung melindas tubuh perempuan malang itu.

Puluhan klakson kendaraan dan teriakan histeris jadi latar peristiwa nahas tersebut. Cipratan darah menyebar ke mana-mana. Termasuk ke bodi samping mobil milik Antowibowo Sutanto. Percikanny­a hampir menutupi separo bodi mobil.

Tubuh guru SMPN 29 Surabaya itu tergeletak di tengah jalan. Baju batik hitam-oranye yang dia kenakan agak tersingkap ke atas. Area punggungny­a sedikit kelihatan. Bukan putih atau kuning langsat, tapi merah kehitaman akibat memar.

Perempuan asal Sragen tersebut tewas di lokasi kejadian. Kepalanya pecah dengan kondisi helm yang masih terpasang. ’’Itu remuk helmnya, tapi masih terpasang,’’ ujar Soeroso, warga yang melihat kejadian tersebut.

Tak ada orang yang berani mendekati jasad Winarti. Sekitar tiga menit tubuhnya terbujur kaku tanpa ditutupi apa pun. Kengerian pemandanga­n itu tergambar dari raut wajah para pengendara yang melintas. Banyak yang bergidik, sedangkan yang lainnya memilih komatkamit sambil tancap gas setelah melirik ke arah Winarti.

Tak lama kemudian, beberapa warga berinisiat­if mencari koran bekas. ’’Bismillah, niat nulung, Gusti,’’ ujar Soeroso memberanik­an diri saat itu. Dia dan beberapa orang lainnya berusaha menutupi jasad korban dengan satu kopel koran.

Warga yang lainnya sibuk mengamanka­n pengendara CR-V dan truk tronton. Tak lama kemudian, petugas gabungan merapat ke lokasi. Setelah urusan tetek bengek tersebut selesai, jasad Winarti diangkut ke RSUD dr Soetomo. (mir/c22/ano)

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia