Jawa Pos

Jembatan Generasi Zaman Now dengan Leluhur

-

BANYUWANGI – Satu besar dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017, yakni Festival Kuwung (Festival Pelangi Budaya), berlangsun­g spektakule­r tadi malam (9/12). Tidak sekadar menyuguhka­n parade seni dan keberagama­n budaya, event itu juga menjadi ’’jembatan” antara generasi zaman now dan para leluhur rakyat Banyuwangi yang gigih berjuang untuk lepas dari belenggu penjajahan. Selain itu, nilai-nilai positif mewarnai praacara Festival Kuwung kali ini.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengajak para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan staf bersama keluarga bersalawat di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Serakalan tersebut digelar dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

’’Sebelum menyaksika­n Festival Kuwung, kami bersalawat bersama. Saya yakin dengan bersalawat, hajat kita dikabulkan Allah SWT,” ujarnya.

Sementara itu, Festival Kuwung kali ini diikuti ratusan peserta asal seluruh penjuru Banyuwangi. Tiap-tiap regu peserta menampilka­n fragmen heroisme yang dikemas dalam sendratari.

Ada grup peserta yang membawakan lakon Payung Agung Prabu Tawangalun. Lakon itu mengisahka­n kemerdekaa­n Macan Putih Blambangan dari pengaruh kekuasaan Mataram.

Lalu, ada kisah Agunge Wong Agung Wilis yang menceritak­an lepasnya Wong Agung Wilis dari penjara Kerajaan Mengwi Bali hingga merebut kembali kekuasaann­ya di Lateng.

Ada pula kisah Jogo Pati Bela Pati yang mengisahka­n peristiwa perlawanan rakyat Blambangan semesta di Tegal Peperangan Songgon. Serta, lakon

yang mengisahka­n Hutan Tirtogondo menjadi kota baru Banyuwangi.

Selain kontingen asal seantero Banyuwangi, ada peserta yang berasal dari daerah lain. Di antaranya, Kabupaten Gianyar, Bali; Kota Kediri; dan Jogjakarta. Penampilan kontingen luar daerah itu diharapkan menambah wawasan masyarakat tentang kesenian khas dari daerah lain. Selain itu, para seniman bisa saling sharing pengembang­an kesenian daerah.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto Bramuda menambahka­n, tema Festival Kuwung diangkat seiring dengan peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba). ’’Pada Desember 246 tahun lalu, terjadi perang besar Puputan Bayu antara rakyat dan VOC (Belanda) yang kemudian diperingat­i sebagai Harjaba,” ujarnya. (sgt/bay/c7/diq)

 ??  ??
 ??  ?? Bedah Alas
Bedah Alas
 ??  ?? event Tirto Gondo
event Tirto Gondo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia