Jawa Pos

Serahkan pada Mekanisme DPR

-

Pertemuan yang sebenarnya mengundang ketua fraksi dari partai lain itu ternyata hanya dihadiri Arsul Sani dari Fraksi PPP dan Cucun Ahmad Syamsurija­l dari Fraksi PKB. Selain itu, ada Plt Sekjen DPR.

”Ternyata untuk menyampaik­an pengundura­n diri Setnov dari ketua DPR dan memaksakan segera dilakukann­ya rapat paripurna untuk mengesahka­n Aziz sebagai ketua DPR berdasar surat dari Setnov,” ujar Doli saat dihubungi kemarin (9/12). ”Saya dapat informasi itu dari kawan-kawan di DPR,” imbuh dia.

Dia menuturkan, bila permintaan Setnov tersebut benar-benar dituruti, tentu wajah lembaga DPR akan sangat dipermaluk­an. Bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di mata parlemen dunia. ”Seorang yang jadi tersangka, ditahan dengan dakwaan korupsi miliaran, tapi mau mengobok-obok institusi negara, DPR,” ujar dia.

Doli berharap, meskipun ketua DPR menjadi jatah Partai Golkar, semua keputusan harus diambil melalui mekanisme rapat pleno partai. Tidak hanya diputuskan oleh beberapa orang yang punya ambisi meraih kekuasaan. ”Saya dengar (surat, Red) itu ditandatan­gani Setnov sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai Sekjen. Padahal, sesuai rapat pleno, Idrus sudah menjadi Plt Ketum,” tambah dia.

Ketika dimintai keterangan, Arsul Sani mengaku memang bertemu dengan Robert dan Aziz pada Jumat (8/12) di lantai 12. Tapi, pertemuan itu hanya sekitar 5 menit karena dia terburu-buru untuk menemui tamu lain yang telah menunggu. Dia hanya sempat minum teh dan langsung kembali ke ruangannya.

”Momennya pulang Jumatan. Keduanya (Robert-Aziz, Red) komunikasi dengan saya, ajak ketemu. Karena saya banyak tamu, saya bilang nanti saya ke lantai 12 (Fraksi Golkar, Red),” ujar Arsul.

Terkait dengan pergantian ketua DPR, dia menyebutka­n akan menyerahka­nnya pada mekanisme yang berlaku di DPR. Dia menegaskan bersikap netral soal pergantian ketua DPR. ”Kami tidak dalam posisi dukung-mendukung siapa pun. Semuanya kembali saja kepada UU MD3 dan peraturan tatibnya. Artinya, soal siapa yang nanti gantikan SN (Setnov, Red), biarkan diselesaik­an sesuai mekanisme internal PG (Partai Golkar),” ujar Arsul. (tyo/jun/c11/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia