Aksi Tanam Pohon Bukan Seremoni
GUNUNGKIDUL – Menanam pohon bukanlah pekerjaan sederhana. Tidak bisa sekadar tanam, lalu dibiarkan tumbuh. Hal tersebut ditekankan Presiden Joko Widodo saat peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, DI Jogjakarta, kemarin (9/12). Menurut Jokowi, penghijauan tidak cukup hanya menjadi seremoni.
’’Jangan hanya manajemen seremonial, nanam 1 miliar, 1 juta pohon, lupakan saja itu,’’ ujar Jokowi. Dia mengingatkan, penanaman pohon juga menyangkut anggaran besar. Karena itu, hasilnya pun harus terlihat.
Dalam acara kemarin, jumlah pohon yang ditanam mencapai 45 ribu batang dan melibatkan 3.000 orang. Rata- rata tingginya 30– 40 cm. ’’Saya akan cek, nanti hidup nggak 45 ribu atau hanya 2.000 atau mungkin hanya 3 yang hidup,’’ lanjutnya. Jangan sampai hanya bisa menanam, tapi tidak mampu memelihara apa yang sudah ditanam.
Dia menuturkan, sangat disayangkan bila menanam pohon dalam bentuk bibit yang tingginya masih di bawah 40 cm dan hanya ditanam. Bila masih berbentuk bibit, tanaman sebaiknya ditempatkan di kawasan yang memang khusus pembibitan. Setelah cukup besar, baru disebar. Bila terburu-buru disebar tanpa ada pemeliharaan, tentu saja pohonnya akan mati. ’’Paling jadi makanan kambing,’’ sindirnya.
Kalau memang berniat menanam pohon dengan tinggi di bawah 40 cm, dia menyarankan harus benar-benar diperhatikan perkembangannya. Tidak boleh ada yang terlewat karena akan membuat penanaman menjadi sia-sia. Pohon pun tidak akan tumbuh besar.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, ada beberapa jenis pohon yang ditanam. Di antaranya, jati, akasia, jamblang (duwet), hingga pohon buah-buahan. ’’Ini awal mula kita gunakan bar code, di mana tergambar pula koordinat pohonnya,’’ terang Siti. Dengan menggunakan bar code, sejak awal ditanam, pohon sudah terdata.
Setelah dari Gunungkidul, Jogjakarta, presiden melanjutkan perjalanan ke Pacitan, Jatim. Didampingi Gubernur Soekarwo, Jokowi mengunjungi beberapa lokasi yang belum lama ini diterjang bencana banjir dan tanah longsor. (byu/c10/oki)