Jawa Pos

TENANG KARENA KANDANG

-

MANCHESTER – Pertahanan West Ham, Southampto­n (Soton), dan Huddersfie­ld tak sekokoh Manchester United. Ketiganya rata-rata hampir kebobolan dua gol per laga di Premier League musim ini. Bandingkan dengan United yang hanya sembilan kali kebobolan dalam 15 pekan Premier League. Kenyataann­ya, City harus menunggu sampai menit-menit akhir untuk mencetak gol penentu kemenangan ke gawang West Ham, Soton, dan Huddersfie­ld dalam tiga pekan terakhir.

Nah, malam nanti City harus bentrok dengan United pada Manchester di Old Traf

RCTI/ ford beIN Sports 1 Jika melawan tiga tim me medioker dioker saja City harus menung menunggu gu gol kemenangan sampai menitmenit akhir, bagaimana jika melawan United?

”Ini ” Ini dan kami di kandang sendiri. Kami bakal mengalahme­ngal ahkannya,” koar kiper United David de Gea pada wawancaran­ya dengan Thierry Henry dalam program di

De Gea pantas sesumbar. Maklum, dia adalah salah satu pemain kunci United yang mampu meredam klub-klub enam besar dengan permainan bertahanny­a itu.

De Gea berada di bawah mistar United saat menahan Liverpool 0-0 0- 0( (14/10), 14/10), sukses menang atas dua klub London Utara dengan mengalahka­n Tottenham Hotspur 1-0 (28/10), plus mempecunda­ngi Arsenal 1-3 di Emirates, London, pekan lalu (3/12). ”Saat ini kami berada dalam momen terbaik dengan memenangi dua laga tandang yang sulit (atas Arsenal dan Watford, Red). Kami tahu ini laga terpenting kami,” imbuhnya.

Ingat, di Old Trafford, pertahanan Anto tonio nio Valencia dkk lebih solid ketimbang saat bermain di kandang lawan. D Dari tujuh laga kandangnya, baru satu gol yang bersarang ke gawang De Gea. Catatan tersebut men menjadikan jadikan United sebagai tim de dengan ngan pertahanan terbaik di laga kandang Pre Premier mier League.

Selain itu, City sulit untuk mengharapk­an Fergie Time. Yakni, mencetak gol pada menit-menit akhir seperti gaya United pada era Sir Alex Ferguson. Di Old Trafford, hampir setahun gawang United tak kebobolan pada menit-menit akhir. Momen itu kali terakhir terjadi saat menjamu Sunderland pada 26 Desember 2016.

Jose Mourinho juga sudah belajar dari laga City melawan West Ham, Soton, dan Huddersfie­ld. Yakni, dengan mempersemp­it Raheem Sterling dan Leroy Sane untuk melakukan akselerasi di kedua sayap. Lalu, batasi kreasi David Silva dan Kevin De Bruyne di jantung permainan City. Dengan tiga pemain di belakangny­a lagi, kedua sayap bisa dibatasi.

Nah, meski menyadari United bakal bertahan, t pelatih City Pep Guardiola tak terlalu memu musingkann­ya. singkannya. Guardiola tetap meminta pemainnya berfokus pada per permainanm­ainannya sendiri. ” TantaTant angan terbesar adalah ada lah memegang kontrol permainan,” ujarnya. ujar nya. (ren/c16/bas) (ren/ c16/ bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia