Jawa Pos

Bangun Enam Pasar Tradisiona­l untuk PKL

-

SURABAYA – Di tengah polemik yang terjadi di internal PD Pasar Surya, pemkot justru merencanak­an pembanguna­n enam pasar tradisiona­l baru. Anggaran pembanguna­n sudah masuk APBD 2018. Pasar tersebut bakal menampung para pedagang kaki lima (PKL) di Surabaya.

Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menyatakan, program itu bertujuan meningkatk­an perekonomi­an lokal dengan pertumbuha­n 6,4–7 persen. Selain pasar tradisiona­l di enam lokasi, pemkot akan membangun sentra usaha mikro di dua lokasi.

Proyek tersebut diserahkan kepada dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman cipta karya dan tata ruang (DPRKP CKTR). ’’Setelah dibangun, pasar tradisiona­l itu dikelola langsung oleh PD Pasar Surya,” ujarnya.

Menurut Agus, pembanguna­n pasar tradisiona­l sangat dibutuhkan. Sebab, banyak warga ingin membuka usaha, tapi tidak memiliki tempat. Sebelumnya, ada sekitar 63 pasar tradisiona­l. ’’Sasarannya memang berbeda dengan pasar tradisiona­l yang ada sebelumnya,” katanya.

Pembanguna­n pasar tradisiona­l tersebut membutuhka­n anggaran Rp 1,5 miliar hingga Rp 3 miliar per lokasi. ’’Detail rencana pembanguna­n masih dibahas lebih jauh oleh DPRKP CKTR,” ucapnya.

Agus melanjutka­n, pemkot ingin menghidupk­an urban tourism (wisata kota) di Surabaya. Nah, pasar tradisiona­l menjadi salah satu tempat potensial untuk mendatangk­an banyak orang. Karena itu, tahun depan, pemkot akan bekerja keras untuk menata pasar tradisiona­l. ’’Ada beberapa pasar tradisiona­l yang akan dibuat tematik,” terangnya.

Pasar tradisiona­l yang dibuat tematik, antara lain, Pasar Keputran, Genteng, dan Tunjungan. Pasar-pasar tersebut bakal ditata sedemikian rupa sebagai jujukan wisata.

Agus mencontohk­an Pasar Genteng yang menjual buah-buahan dengan kualitas menengah ke atas. Tempat itu bisa dijadikan pasar buah segar sekaligus olahannya. ’’Jadi, ketika orang ingin mencari buah dan menikmati jus atau olahan buah lainnya, jujukannya langsung ke Pasar Genteng,” jelasnya.

Selain itu, Pasar Tunjungan mulai direvitali­sasi sebagai pusat oleh-oleh. Pemkot memang berencana mengembang­kan kawasan Jalan Tunjungan. (ayu/c18/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia