Rayakan Natal Bareng Keluarga

SURABAYA – Momen Natal bagi tahanan di Rutan Kelas I Surabaya bisa jadi pengobat rindu kepada keluarga sekaligus ajang untuk memperbaiki diri. Misalnya, seperti yang tampak di Rutan Kelas I Surabaya.

Wajah Yubi Abdiel Kharismata terlihat sangat berbahagia kema rin ( 9/ 12). Saat menerima ta mu- tamu, senyuman terus me ngem bang dari bibirnya. Mak lum, pada Natal tahun ini, na ra pidana kasus narkoba itu bisa berkumpul dengan keluar ganya. ’’ Puji Tuhan, ibu dan ke po na kan saya bisa datang,’’ ujarnya.

Memang, sudah enam bulan dia mendekam di balik jeruji besi. Akibatnya, dia jarang bertemu dengan keluarganya, paling seminggu sekali. Pesta pernikahannya yang sedianya digelar Juni juga harus dibatalkan. Pria berkacamata tersebut sempat merasa hidupnya hancur.

Karena itu, perayaan kemarin seolah jadi kado natal paling indah yang pernah didapatkannya. Dia merasa berada di rumah. Keluarganya bisa berkumpul merayakan Natal. ’’ Terima kasih kepada petugas karena boleh merayakan ibadah bersama keluarga,’’ jelasnya.

Dia pun mengaku banyak belajar pada Natal kali ini. Yakni, menerima hukuman dari perbuatannya selama ini. ’’Penginnya pulang, tapi harus bisa tahan untuk menebus dosa,’’ ungkap pria 25 tahun itu.

Hal senada diungkapkan Sindu Wijaya. Kendati tidak lagi menjadi penghuni sejak Oktober lalu, dia menyatakan mempunyai kesan tersendiri di rutan di Desa Medaeng, Sidoarjo, tersebut. Lelaki asal Surabaya itu jarang dibesuk keluarga. ’’ Pernah merasakan bagaimana tidak pernah dibesuk,’’ katanya.

Karena itu, dia memahami perasaan para penghuni yang dibesuk tersebut. Baik oleh keluarga maupun teman-temannya. Nah, kedatangannya kemarin bertujuan menengok teman-temannya. Dia ingin memberikan dukungan moral kepada teman seperjuangannya dulu.

Di sisi lain, pendeta Wigan Sugandi yang memberikan siraman rohani mengungkapkan bahwa kehidupan di dunia bukan satusatunya. Masih ada kesempatan untuk menikmati kehidupan dengan Tuhan. (aji/c20/ano)