Jawa Pos

Lusa, Bupati Umumkan Sekda Baru

-

SIDOARJO – Tuntas sudah serangkaia­n seleksi calon sekretaris daerah (Sekda) dan jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama Pemkab Sidoarjo. Kemarin (9/12), para peserta menuntaska­n tes terakhir berupa tes kejiwaan. Giliran para pejabat yang menunggu hasilnya. Bupati Saiful Ilah bakal mengumumka­n nama Sekda dan JPT terpilih pada Selasa (12/12).

Tes kejiwaan kemarin digelar di RSUD Sidoarjo. Tepatnya di bagian general checkup. Sebanyak 24 peserta memulai ujian pukul 07.30. Perinciann­ya, tiga calon Sekda dan 21 calon yang bakal mengisi JPT. Baik untuk posisi kepala dinas maupun asisten Sekda. Setiap peserta dites dengan wawancara selama dua jam.

Ari Suryono, peserta tes JPT pratama, keluar dari ruang ujian pukul 10.00. Wajahnya terlihat semringah. ’’Akhirnya tes selesai,’’ ucap Kabag Umum Pemkab Sidoarjo itu.

Dalam tes tersebut, peserta diminta menjawab soal-soal terkait masalah kepribadia­n. Selanjutny­a, penguji mewawancar­ai peserta. ’’Jadi, ada klarifikas­inya,’’ kata pria yang juga menjabat ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sidoarjo itu.

Dalam seleksi JPT pratama, Ari mendaftar sebagai calon kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPM-PTSP). Mantan Kabag Kerja Sama tersebut bersaing dengan dua pejabat pemkab lainnya. Yakni, Kabag Organisasi Ahadi Yusuf serta Kabid Reha- bilitasi dan Rekonstruk­si Badan Penanggula­ngan Bencana Daerah (BPBD) Yanuar Santosa.

Hari ini (10/12), hasil tes kesehatan akan diumumkan panitia seleksi (pansel). Peserta yang lolos bakal diajukan kepada bupati untuk dipilih.

Achmad Zaini, salah seorang calon Sekda, langsung beranjak meninggalk­an RSUD setelah menjalani tes kemarin. ’’Hasilnya, saya memang tidak berpenyaki­t jiwa,’’ ujarnya ketika ditanya bagaimana hasilnya.

Sekda Sidoarjo Djoko Sartono menyatakan, seluruh hasil tes bakal dirangkum. Setelah itu, hasil rangkuman tes dilaporkan kepada bupati. ’’Pilihannya pasti yang terbaik,’’ tutur pejabat asal Ponorogo tersebut. (aph/c18/hud)

– Hujan deras disertai angin kencang kembali menyapu Desa Tambakrejo dan Desa Tambak Sumur, Waru, pada Jumat petang (8/12). Namun, sapuan angin itu tidak sedahsyat puting beliung pada 22 November lalu. Meski demikian, angin kencang tersebut membuat beberapa atap rumah warga rusak.

’’Kalau dibandingk­an dengan waktu puting beliung, ( Jumat) kemarin itu anginnya terbilang tidak seberapa,’’ ujar Fachruddin Arrozi, warga RT 2, RW 1, Desa Tambakrejo, kepada Jawa Pos.

Angin kencang beserta hujan deras itu terjadi menjelang magrib. Setidaknya, cuaca ekstrem tersebut merusak atap 57 rumah. Namun, Rozi mengakutid­akmelihatk­epanikan masyarakat. ’’Kami sudah tanggap harusbagai­manaketika­terjadicua­ca seperti itu,’’ imbuhnya.

Suasana di Desa Tambak Sumur pada Jumat petang juga demikian. Begitu terjadi hujan deras dan angin, warga menjadikan masjid dan balai desa sebagai jujukan untuk mengamanka­n diri. ’’Warga sepertinya sudah terlatih,’’ ujar Kepala Desa (Kades) Tambak Sumur Mas’ud.

Menurut Mas’ud, rumah-rumah yang belum utuh terpasang asbes di bagian atap memang kembali terdampak. Beberapa di antaranya mengalami kerusakan lumayan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia