Ajak Belajar dari Bencana
SEJUMLAH lembaga pendidikan terdampak puting beliung di Kecamatan Waru mulai beraktivitas Rabu lalu (6/12). Meski demikian, aktivitas belum normal seperti biasa. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Tambakrejo misalnya. Sekolah itu juga tersapu puting beliung pada 22 November lalu. Sebagian besar ruang kelas terdampak.
Karena itu, hingga kini para siswa harus berbagi kelas. Beberapa bangunan masih diperbaiki. Selain itu, para siswa masih merasakan trauma cuaca buruk. Menurut M. Syamsu, wakil kepala MI Darul Ulum Tambakrejo, anak-anak memang ketakutan ketika angin berembus kencang. Tentu, kondisi itu juga mengganggu proses belajar-mengajar.
Padahal, lanjut dia, ada beberapa kondisi yang seharusnya tetap normal ketika angin normal yang terjadi. ’’Tapi, karena masih ingat kejadian itu, beberapa langsung cari tempat aman dan sedih,’’ terangnya.
Nah, untuk menenangkan anakanak itu, sejak kemarin (9/12) relawan dari Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) datang memberikan trauma healing. Selain membantu proses belajarmengajar, mereka memberikan edukasi tentang kebencanaan kepada anak-anak.
Ketua PC ISNU Sidoarjo Sholehuddin menyatakan, pihaknya memang telah menerjunkan relawan ke sekolah terdampak bencana. Bukan hanya di Tambakrejo, melainkan juga di Tambak Sumur dan Tambak Sawah. Sejumlah sekolah di Porong yang terdampak banjir juga didatangi relawan.
Kegiatan sosial itu juga dilatarbelakangi riset. Doktor di bidang pendidikan itu menyebutkan, masih sedikit akademisi yang meneliti tentang bencana dan dampaknya bagi pelajar. Nah, nanti penelitian itu menjadi sebuah laporan dan dapat digunakan pemkab ketika bencana serupa kembali terjadi. ( jos/c19/hud)