Jawa Pos

Terapkan E-Parkir dan Revisi Tarif

-

GRESIK – Persoalan penataan parkir di Gresik sangat kompleks. Bukan hanya seputar kenakalan para juru parkir (jukir) dan penataan. Sektor tersebut juga masih sulit memberikan pemasukan maksimal.

Meski demikian, pemasukan parkir masih bisa dimaksimal­kan. Buktinya, eksekutifl­egislatif sepakat untuk menaikkan perolehan pendapatan dari retribusi parkir. Pada 2018 pemkab ditargetka­n bisa mendapatka­n Rp 5 miliar dari sektor tersebut. Angka itu naik 250 persen jika dibandingk­an dengan tahun ini yang hanya Rp 2 miliar.

Target tersebut terbilang cukup berani. Sebab, pasca dihapusnya sistem parkir berlanggan­an, pemkab nyaris tak pernah menghasilk­an retribusi parkir tepi jalan di atas Rp 2 miliar selama setahun. ”Karena itu, tahun depan harus ada perbaikan,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Asroin Widyana.

Dia menyebutka­n, rencana menaikkan target re tribusi parkir sempat memicu pro-kontra. Target tersebut dianggap tidak realistis. ”Namun, dari hasil evaluasi kami, sebenarnya sektor ini bisa dinaikkan,” ujarnya. Sebab, di lapangan, ada banyak hal yang membuat pendapatan dari sektor tersebut sangat minim. Salah satunya, maraknya pelanggara­n oleh jukir. Yang paling lazim adalah pembayaran retribusi tanpa disertai karcis resmi.

Padahal, sistem yang diberlakuk­an pemkab saat ini adalah berdasar penjualan karcis yang disesuaika­n dengan potensi di titik parkir. ”Ini yang jadi celah,” ucapnya.

Selain itu, sistem pengelolaa­n parkir di Gresik tidak jelas. Meski diklaim dikelola sepenuhnya oleh pemkab, praktiknya lebih mirip sistem borongan. Pengelolaa­n di lapangan ditangani jukir.

Pelanggara­n yang paling parah adalah nominal retribusi. Berdasar hasil evaluasi, saat ini mayoritas jukir tidak lagi menarik retribusi sesuai aturan. ”Roda dua, misalnya. Rata-rata jukir mematok tarif Rp 2 ribu. Padahal, resminya hanya Rp 1.000,” katanya.

Karena itu, legislatif mengkaji revisi retribusi parkir tepi jalan. ”Fenomena ini sudah sangat lazim meski dikeluhkan pengguna. Semua harus dikaji lagi,” lanjutnya.

Sementara itu, sejumlah solusi tengah disiapkan untuk perbaikan pengelolaa­n parkir tahun depan. Salah satu yang sudah disepakati adalah penerapan e-parkir. Sesuai kesepakata­n, eksekutif-legislatif bakal memberlaku­kan sistem e-parkir di sejumlah titik. Untuk keperluan tersebut, pemkab menyiapkan sedikitnya 10 unit alat. ( ris/dio)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia