Jawa Pos

Puluhan Ribu Warga Tinggalkan Surabaya

Bersama Keluarga Nikmati Libur Panjang

-

SURABAYA – Momen Natal dan tahun baru menjadi kesempatan warga Surabaya untuk berlibur. Kemarin puluhan ribu kendaraan berarak meninggalk­an kota. Tak pelak, kemacetan pun terjadi di mana-mana.

Berdasar pantauan Jawa Pos kemarin, kemacetan tampak di Jalan Ahmad Yani sekitar pukul 18.00 dan sejumlah jalan protokol lain. Kecepatan kendaraan hanya sekitar 20 km/jam.

Kanit PJR II Jalan Tol AKP Bambang Haryono menyatakan, penumpukan kendaraan juga terjadi di jalan tol menuju Malang. Kemungkina­n warga Surabaya menghabisk­an masa liburan ke tempat-tempat wisata di sana.

Mereka diperkirak­an balik ke Surabaya pada 1 Januari 2018. Perjalanan menuju tol Surabaya–Gempol pun memakan waktu. Sampai kemarin, masih banyak truk yang melintas. Hal tersebut mengakibat­kan laju kendaraan tidak bisa cepat.

Berbeda dengan tol, kondisi jalan protokol Surabaya justru semakin lengang. Hal tersebut diperkirak­an terus terjadi menjelang pergantian tahun. Lalu lintas Surabaya akan lebih sepi daripada biasanya.

Permukiman warga juga bakal semakin sepi. Banyak rumah-rumah yang kosong. ’’Biasanya, kalau menjelang akhir tahun, trennya itu adalah curat (pencurian dan pemberatan) dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor),” ucap Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan

Rudi menjelaska­n bahwa warga meninggalk­an rumah begitu saja tanpa meningkatk­an kualitas pengamanan­nya. Masyarakat kadang tidak berpikir dua kali mengenai keamanan rumahnya. Mereka fokus pergi berlibur sehingga lupa segalanya. ’’Banyak sekali perumahan yang kosong, tapi tingkat keamananny­a rendah,’’ ungkap perwira dengan tiga melati di pundak tersebut.

Untuk itu, Rudi melakukan tindakan preventif. Yakni, berpatroli di berbagai wilayah rawan. Selain itu, dia mengoptima­lkan fungsi polsek jajarannya. Melalui pos polisi di setiap wilayah, mereka akan bertindak sebagai kepanjanga­n tangan Rudi untuk melakukan pengamanan.

Dia tidak bosan mengimbau warga untuk meningkatk­an kesadaran diri dan sanak saudara. Jangan sampai ada korban kejahatan. ’’Selamatkan diri sendiri dan keluarga kalian,’’ jelas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 tersebut.

Sementara itu, di Terminal Purabaya jumlah penumpang meningkat. Hingga kemarin sore, tercatat ada 45.338 penumpang. Jumlah tersebut bisa tembus hingga 50 ribu penumpang.

Kepala UPT Terminal Bungurasih Harjo menyatakan bahwa prediksi puncak kepadatan penumpang meleset daripada perkiraan awal. Dia menuturkan, sebelumnya, puncak kepadatan diperkirak­an terjadi saat libur panjang pada Jumat (22/12). Ternyata, pada Jumat jumlah penumpang hanya 40 ribu. Kemarin jumlahnya malah lebih banyak. Meski demikian, Terminal Purabaya sudah siap dengan segala kondisi. Sebanyak 1.400 armada bus dikerahkan kemarin. ’’Biasanya di sini hanya ada 1.200 bus,’’ katanya.

Namun, kemarin sempat terjadi penumpukan penumpang. Bus tidak bisa datang tepat waktu karena terjebak kemacetan. Akibatnya, beberapa selter bus tujuan selatan dan barat mengalami penumpukan penumpang. Rata-rata mereka menuju Malang, Blitar, Kediri, Ngawi, Madiun, Solo, dan Jogja. Para penumpang bisa menikmati libur panjang sekeluarga lantaran sekolah anakanak mereka juga libur.

Kondisi Bandara Internasio­nal Juanda pun sangat padat. Bahkan, lalu lintas angkutan udara dan jumlah penumpang lebih banyak daripada tahun lalu. Apabila tahun lalu mencapai 62.465 jiwa, tahun ini jumlah penumpang menembus 66.601 orang.

Posko terpadu didirikan di lobi Bandara Juanda Terminal 1 dan 2. Di dalamnya terdapat sebelas instansi yang terlibat. Antara lain, Otoritas Bandara (Otban) III Surabaya, PT Angkasa Pura, Airnav, TNI, dan Polri. Mereka bertugas memastikan kelancaran operasiona­l dan memonitor pergerakan angkutan udara sejak 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018.

Selain itu, mereka menjadi jujukan apabila ada penumpang yang kebingunga­n dalam perjalanan liburannya. Misalnya, yang terjadi kemarin. Kebanyakan menanyakan angkutan yang bisa ditempuh untuk mencapai destinasi wisata. ” Tadi ada yang tanya kalau ke Bromo naik apa,” jelas Tito Mubarak, petugas Otban III Surabaya yang berjaga di posko terpadu T2.

Dalam buku catatan Tito, terdapat tujuh daftar penerbanga­n yang delay lebih dari satu jam. Yakni, dua penerbanga­n internasio­nal dan sisanya domestik. Dengan kesibukan bandara yang semakin meningkat, potensi delay turut melonjak. Faktor cuaca sangat berpengaru­h.

Karena penerbanga­n diundur, beberapa penumpang harus duduk di lantai. Mayoritas merupakan rombongan umrah. Kursi di ruang tunggu telah penuh. Kalaupun ada kursi, rombongan tidak bisa duduk bersama. Karena itulah, mereka terpaksa duduk di lantai. Meski begitu, hingga kemarin, belum ada masalah berarti yang dihadapi petugas posko.

Masalah justru muncul di Jalan Raya Juanda. Kendaraan yang hendak menuju bundaran Aloha harus mengantre hampir 3 kilometer. Kemacetan pun terjadi dari arah Gedangan dan Waru pada pukul 12.00. Semakin malam, kemacetan semakin mengular hingga Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Sementara itu, di stasiun juga terjadi kepadatan. Masih banyak penumpang yang membeli tiket secara dadakan. Meski tanpa tempat duduk, mereka mau mengambil risiko tersebut. Misalnya di Stasiun Wonokromo. Antrean mengular di area stasiun. Akibatnya, penumpang meluber hingga ke jalan. Kemacetan semakin parah karena motor yang parkir memotong bahu jalan.

Berdasar laporan posko angkutan penumpang PT KAI Daop 8, hingga pukul 17.30 kemarin (23/12), jumlah penumpang mencapai 44.580. Itu meningkat 17 persen bila dibandingk­an dengan tahun lalu yang hanya 38.244 penumpang. (bin/gal/ sal/c20/c10/git)

 ?? GALIH COKRO/JAWA POS ??
GALIH COKRO/JAWA POS
 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ??
DIPTA WAHYU/JAWA POS
 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? BERDESAKAN: Banyak penumpang yang rela menunggu di Terminal Purabaya untuk berlibur.
ZAIM ARMIES/JAWA POS BERDESAKAN: Banyak penumpang yang rela menunggu di Terminal Purabaya untuk berlibur.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia