Jawa Pos

Dewan Bakal Sidak GBT

Untuk Mencari Lahan Parkir bagi Suporter

-

SURABAYA – Pemkot akan menguruk tanah aset di sisi selatan Gelora Bung Tomo (GBT). Tujuannya, tidak lagi ada kekacauan saat pertanding­an karena tidak adanya lahan parkir di GBT. Namun, solusi itu bakal memakan waktu panjang, sedangkan Liga 1 dimulai pada Februari mendatang.

”Akan ada solusi (menguruk tanah aset, Red). Kemarinket­ika hearing dikomisiC, kamimembic­arakan opsi dan alternatif yang bisa kami lakukan. Tetapi tentu melalui tahapan-tahapan. Tidak bisa ujugujug,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya Afghani Wardhana.

Hingga kini, pihak pemkot belum menjelaska­n berapa luas aset di selatan GBT. Rencananya, lahan tersebut diuruk dengan sedimen saluran untuk menghemat biaya. Namun, jika hanya diuruk dengan lumpur, tempat parkir alternatif dikhawatir­kan tidak bisa dipakai. Apalagi, hujan sedang deras-derasnya. Agar dapat digunakan, lahan tersebut harus diuruk dengan pasir batu (sirtu) yang dipadatkan.

Masalahnya, penganggar­an pengurukan dengan sirtu tersebut harus tercantum pada rencana APBD 2018

Faktanya, tidak ada anggaran untuk pengurukan itu. Sebab, APBD terkunci sejak 30 November. Selain itu, lahan tersebut termasuk lahan hijau. Tidak boleh didirikan bangunan di atasnya. Tidak boleh dibeton atau dipaving.

Kesimpulan­nya, tempat parkir itu tidak akan terwujud hingga pertanding­an Liga 1 bergulir. Kekacauan bisa kembali terjadi. Sebab, dispora ngotot bahwa sirkuit drag race tak boleh digunakan untuk parkir setiap ada pertanding­an.

Kabidsarpr­as Dispora Surabaya Edi Santoso menjelaska­n, sirkuit tersebut berada dalam pertanggun­gjawaban kontraktor meski sudah tuntas dibangun. Jika ada kerusakan, kontraktor bakal bertanggun­g jawab untuk memperbaik­inya hingga pertengaha­n 2018. ”Tapi, kalau rusaknya bukan karena balapan, mereka tidak mau bertanggun­g jawab,” jelasnya.

Ketua DPRD Surabaya Armuji memanggil dispora dan pengurus Persebaya pada Jumat (29/12). Dalam notulen rapat tertulis, sirkuit tidak boleh dipakai untuk parkir. Armuji menyetujui­nya asalkan pemkot tidak memakai sirkuit itu untuk parkir. Sebab, saat acara pemkot, sirkuit tersebut digunakan untuk parkir.

Dia juga bakal menanyai kontraktor sirkuit mengenai tanggung jawab apabila ada kerusakan. Armuji tidak langsung percaya dengan apa yang disampaika­n Edi. Sebab, proyek lintasan drag race tersebut sejatinya tuntas sejak 2016. ”Sirkuit yang sambungann­ya tersebut memang tahun ini. Tapi, yang lurus itu kan sudah lama dibangun, kok bisa kontraktor bertanggun­g jawab sampai 2018,” tandas politikus PDIP tersebut.

Untuk membuktika­nnya, politikus yang juga arsitek itu mengajak dispora untuk sidak pada Rabu (3/1). Selain itu, dia bakal membawa tenaga ahli konstruksi guna menilai keamanan sirkuit tersebut untuk area parkir sementara.

Di sisi lain, Ketua Panitia Penyelengg­ara Pertanding­an Persebaya Patriot Mariefulsy­ah mengatakan bingung jika harus dimintai pertanggun­gjawaban ketika aspal drag race rusak. Menurut dia, hal itu berada di luar kuasanya sebagai penyewa. Seharusnya pengelola sigap memberikan fasilitas untuk disewakan ketika Persebaya bertanding. ”Ini seperti melempar masalah kepada kami, kan aneh,” tuturnya.

Selama ini, dispora sebagai pengelola hanya duduk manis ketika Persebaya berlaga. Manajemen Green Force-lah yang selama ini membiayai segala hal di luar sewa stadion. Urusan keamanan hingga ke dinas perhubunga­n dilakukan Persebaya. ”Pengelola kan seharusnya memikirkan fasilitas apa pun untuk penyewa. Bukan seperti jadi mengambin g hitamkan kami,” lanjutnya.

Patriot menuturkan, lokasi drag race sudah digunakan untuk lahan parkir ketika Persebaya bertanding di Liga 2. Tepatnya pada pertanding­an perdana babak penyisihan Grup Liga 2 menjamu Madiun Putra pada 20 April lalu. Sejak itu, tidak ada kerusakan dan masalah apa pun di lokasi drag race. ”Jadi kan aneh kalau takut rusak. Selama ini aman-aman saja. Di luar pertanding­an, lokasi itu juga sering digunakan untuk lahan parkir kok kalau ada acara,” tuturnya.

Pada Liga 2 kemarin, sirkuit tersebut dipakai untuk parkir dalam 12 laga kandang. Baru pada Celebratio­n Game awal Desember lalu, sirkuit itu tibatiba digembok. Padahal, pada rapat sebelumnya, sirkuit tersebut boleh digunakan untuk parkir. (sal/rid/c16/git)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia