Jawa Pos

Pembeli Malu ketika Pesan ’’Janda Hot atau Ganas’’

Namanya Bakmie Janda. Penjualnya pun janda berparas ayu dan seksi. Mereka adalah Jamilla dan Indah. Dua perempuan itu sempat viral di jagat maya.

- SEPTINDA AYU PRAMITASAR­I

’’BELI jandanya boleh?’’ tanya salah seorang pembeli kepada Jamilla di Kedai Bakmie Janda pada Kamis (21/12). Jamilla lantas membalas dengan senyum. Perempuan 37 tahun itu langsung menyodorka­n daftar menu kepada pembeli tersebut.

’’Pesan yang mana, Ko?” tanya Jamilla dengan nada sedikit manja kepada salah seorang pembeli yang baru saja datang itu. Jamilla langsung menunjukka­n daftar menu bakmi yang tersedia. Tubuh Jamilla tinggi semampai. Kulitnya putih. Rambutnya pendek diwarnai blonde. Penampilan cantik dan seksi tersebut menjadi pusat perhatian setiap orang yang datang.

’’Yang ini saja,’’ ucap pembeli itu sedikit malu. Tangannya sambil menunjuk satu nama di deretan daftar menu. ’’Yang mana Ko?’’ kata Jamilla menggoda pembeli tersebut. Si pembeli itu pun semakin malu. Bahkan, pertanyaan Jamilla tersebut sempat membuat pembeli itu salah tingkah

’Ini lho,’’ ujar pembeli tersebut lagi. Tangannya terus menunjuk menu yang dimaksud.

’’Oh, janda hot ta Ko? Bilang dong,’’ ungkap Jamilla, lantas tertawa. Pembeli tersebut dihantam rasa malu karena kata-kata yang dilontarka­n Jamilla. Wajahnya memerah. ’’Nanti kalau saya bilang pesan janda hot, dikira tidak sopan,’’ ucap si pembeli tersebut. Seluruh isi kedai pun ikut tertawa mendengar pernyataan itu.

Jamilla memang sangat lugas saat berkomunik­asi dengan pembeli. Bicaranya blak-blakan, tetapi tetap sopan. Hal tersebut membuat para pembeli justru lebih akrab dan nyaman berada di kedai.

Betul, sejak viral di media sosial, kedai Bakmie Janda milik Jamilla dan Indah itu kian laris. Padahal, kedai tersebut baru dibuka dua bulan. Meski lokasinya berada di kawasan Rungkut, jauh dari pusat kota, pembeli terus berdatanga­n.

Nama kedainya yang sedikit kontrovers­ial membuat para pembeli cukup penasaran. Ada pula yang memang ketagihan dengan bakmi buatan janda itu. ’’Banyak lho yang jauh-jauh dari luar kota hanya pengin foto bareng,’’ jelasnya.

Jamilla menyatakan, ada orang dari Jakarta yang datang ke Surabaya hanya untuk mengunjung­i kedai mi milik mereka. Dari Bandara Juanda, orang tersebut transit ke Bakmie Janda hanya untuk berfoto bersama. ’’Setelah itu pulang,’’ kata Jamilla.

Rata-rata mereka penasaran dan ingin membuktika­n bahwa memang ada kedai Bakmie Janda di Surabaya. Begitu juga penjualnya yang berstatus janda. Ada pula pembeli dari Kendari yang datang untuk berfoto saja. Seperti tur wisata, para pembeli tersebut berfoto dengan membawa spanduk di depan kedai. ’’Mereka sepertinya senang kalau sudah foto dan di- share ke temanteman­nya,’’ ujarnya.

Jamilla tidak pernah menyangka kedainya bisa seheboh itu di dunia maya. Dampaknya pun banyak. Tidak hanya menambah pundi-pundi penghasila­n, namanya pun melambung. ’’ Setiap jalan-jalan kemal, pas tiada saja yang meminta foto dan memanggil saya Bakmie Janda,’’ ungkapnya.

Hal tersebut membuat Jamilla dan Indah justru semakin semangat mengembang­kan bisnisnya di bidang kuliner. Tidak ada rasa risih ketika banyak orang yang ingin berfoto bersama. Bahkan, ada pembeli yang mulai menggoda mereka. ’’Kalau digoda, ya sering. Diajak kencan juga pernah. Tetapi, masih dalam batas sopan,’’ tuturnya.

Bisnis kuliner itu digagas Jamilla dan Indah sejak Oktober lalu. Persiapann­ya pun sangat singkat, hanya tiga minggu. Ide tersebut berawal dari hobi memasak yang dimiliki Indah. Kemudian, Indah iseng menciptaka­n bakmi sehat dari bahan buah dan sayur. Rasanya pun lezat. ’’Kami akhirnya membuka kedai saja,’’ katanya.

Jamilla mengaku ingin membuat bakmi yang memang enak dan sehat sehingga bisa dinikmati semua kalangan. Semua bakmi yang dibuat tanpa bahan pengawet, pewarna, dan MSG. Mi tersebut berasal dari buah naga dan sawi hijau. ’’Semua orang bisa makan,’’ ujar perempuan kelahiran Manado itu.

Nama kedai Bakmie Janda sengaja dipilih sebagai strategi marketing. Meski sejatinya nama kedai janda tersebut sudah banyak dijumpai di daerah-daerah, Jamilla dan Indah memiliki konsep yang cukup berbeda. Yakni, seluruh nama menu diawali dengan kata janda. Penjualnya pun berstatus janda. ’’Yang bekerja di kedai kami harus janda. Selain janda tidak boleh,’’ ucapnya, lantas tertawa.

Sebab, hal itu akan menjadi daya tarik tersendiri. Konsep janda pun benar-benar diaplikasi­kan di setiap menu hingga penjualnya. Jamilla dan Indah sebelumnya memiliki latar belakang yang cukup bertentang­an dari bidang kuliner.

Jamilla adalah mantan model yang cukup terkenal di Surabaya. Wajahnya pernah tampil di beberapa majalah dan koran. Namun, perempuan yang sudah menjanda tujuh tahun tersebut memilih berhenti menjadi model dan bergelut di dunia bisnis kuliner.

Sementara itu, Indah merupakan perempuan karier. Dia pernah bekerja sebagai pegawai bank. Namun, perempuan yang sudah menjanda 13 tahun tersebut memilih mengikuti passion di dunia kuliner. ’’Saya memang suka memasak. Sudah pengin dari dulu punya kedai bakmi seperti ini,’’ ucap Indah.

Ibu dua anak itu tidak bermasalah dengan statusnya sebagai janda. Begitu juga Jamilla. Status tersebut justru membuahkan rezeki melalui kedai bakmi yang didirikann­ya. Bahkan, mereka sangat total dalam melayani pembeli. ’’Kami melayani sendiri semua pembeli,’’ katanya.

Mereka pun saling berbagi tugas untuk menjalanka­n bisnis itu. Indah bertugas sebagai koki. Jamilla menangani marketing sekaligus melayani pembeli. Status janda dan berparas cantik memang menjadi nilai lebih bagi Jamilla dan Indah. Ditambah lagi, mereka melayani dengan ramah sehingga pembeli betah dan kadang memberi tip yang cukup besar. ’’Kadang (mereka) makan hanya berdua, bayarnya lebih banyak. Tetapi, ya enggak sering,’’ ujarnya.

Dalam sebulan, setidaknya Jamilla dan Indah bisa meraup omzet rata-rata Rp 50 juta. Jumlahnya kadang lebih banyak jika kedai mereka lagi laris. Kini dia ingin mengembang­kan kedai di tempat yang lebih luas. Konsepnya pun akan dibuat lebih apik. Salah satunya, ditambah spot foto. Tentunya, semua pelayannya harus janda. ’’Kalau tidak janda, namanya bukan Bakmie Janda lagi dong,’’ ungkapnya, lantas tertawa.

Hari semakin sore, pembeli pun makin banyak. Kedai tersebut hampir tidak pernah sepi. Tibatiba terdapat rombongan ibu-ibu dan bapak-bapak yang berhenti di depan kedai itu. Mereka langsung meminta Jamilla dan Indah untuk wefie bersama. ’’Foto ya Mbak. Foto...,’’ teriak para pengunjung tersebut. Jamilla dan Indah pun melayani mereka dengan sangat ramah. (*/c20/jan)

 ?? SEPTINDA AYU PRAMITASAR­I/ JAWA POS ?? CANTIK DAN SEKSI: Dari kiri, Indah dan Jamilla memperliha­tkan inovasi bakmi buah naga di Kedai Bakmie Janda pada Kamis (21/12).
SEPTINDA AYU PRAMITASAR­I/ JAWA POS CANTIK DAN SEKSI: Dari kiri, Indah dan Jamilla memperliha­tkan inovasi bakmi buah naga di Kedai Bakmie Janda pada Kamis (21/12).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia