Tambah CCTV di Perempatan
SURABAYA – Dinas perhubungan (dishub) bakal memperbanyak jumlah closed circuit television (CCTV) untuk memantau aktivitas pelanggaran lalu lintas. Penambahan CCTV tersebut diharapkan mampu mengurangi pelanggaran lalu lintas yang dilakukan warga metropolis.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Surabaya Robben Rico menuturkan, tahun ini dishub bakal menambah sekitar 15 CCTV yang disebar di berbagai wilayah. CCTV akan diletakkan di beberapa perempatan di Surabaya.
Perempatan dipilih lantaran angka kecelakaan di ruas jalan tersebut selama ini masih tinggi. Pengguna jalan yang tidak sabar saat berkendara sering kali menerobos lampu merah. Akibatnya, tabrakan antarkendaraan sering kali tidak terhindarkan.
Penambahan CCTV itu bertujuan menurunkan jumlah warga yang melanggar hukum di jalanan. ’’Saat ini CCTV dinilai efektif untuk menurunkan jumlah pelanggar,’’ jelasnya.
Efektivitas penurunan jumlah pelanggar lalu lintas itu dapat terlihat dari beberapa wilayah yang selama ini telah dipasangi CCTV. Sejak diluncurkan September tahun lalu, tiga CCTV ditempatkan di wilayah berbeda oleh dishub. Yakni, kawasan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jalan Dharmawangsa, dan Jalan Prof Dr Moestopo.
Saat dilakukan uji coba, jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah tersebut rata-rata mencapai 427 kasus dalam sehari. Jumlah tersebut kemudian turun drastis ketika tilang CCTV diberlakukan selama seminggu. Dalam sehari, jumlah pelanggaran lalu lintas kurang dari 100 kejadian.
Robben optimistis memperluas area ketertiban di Surabaya melalui penambahan jumlah CTTV itu. Titiktitik yang sebelumnya belum diawasi akan terpantau secara kontinu melalui alat buatan dari Tiongkok tersebut.
Melalui pemasangan CCTV, kesadaran masyarakat tentang tata tertib lalu lintas diharapkan semakin tinggi. Dengan demikian, angka kecelakaan bisa ditekan secara berkelanjutan. (elo/c20/git)