Jawa Pos

Maksimalka­n Ruang Promosi Lokal

-

SAWAHAN – Pemberdaya­an terhadap warga eks lokalisasi Dolly sudah berlangsun­g lebih dari dua tahun. Produktivi­tas masyarakat pun mulai terlihat. Kini giliran mewujudkan pasar untuk mengakomod­asi hasil karya warga.

Banyak produk yang sudah dikenal masyarakat luas. Antara lain, sepatu dan kain batik. Produk itu merupakan hasil buatan warga eks lokalisasi Dolly. Sebagian mulai dipasarkan di beberapa

event pameran. Camat Sawahan M. Yunus menyatakan, pasar yang sudah ada masih bersifat homogen. Artinya, hanya pada momen pameran dan gerai UKM yang diselengga­rakan pemerintah. Dia ingin pasar yang dibentuk lebih luas dan bersifat global. ’’Paling tidak bisa tampil di semua pasar tingkat nasional maupun internasio­nal,’’ katanya.

Yunus bersyukur lantaran warga eks lokalisasi Dolly mendapat kesempatan di berbagai momen. Misalnya, penyam- butan kapal pesiar di pelabuhan Tanjung Perak. Momen tersebut menjadi ajang promosi secara insidental. ’’Tapi, hal itu tidak membuat kami cepat puas,’’ ucapnya.

Masih ada peluang yang sebenarnya belum tergarap. Yakni, memaksimal­kan potensi lokal sebagai ruang promosi. Misalnya, banyak hotel di wilayah Surabaya Selatan. Namun, belum semua menyiapkan ruang untuk promosi produk UKM warga eks Dolly. ’’Nah, kami ingin menggagas peluang itu,’’ ungkap Yunus.

Sandal merupakan contoh produk yang bisa ditawarkan di bisnis perhotelan. Sayangnya, sebagian besar hotel belum memiliki pemasok sandal secara rutin. Pemasok itu juga bukan dari Surabaya. Alangkah lebih baik jika produk yang diberikan kepada pelanggan hotel merupakan karya warga eks lokalisasi Dolly. ’’Kualitasny­a juga tidak kalah dengan sandal dari luar Surabaya,’’ jelasnya.(

 ??  ?? DITE SURENDRA/JAWA POS BUTUH PASAR: Pengunjung mengamati hasil produksi UMKM warga eks Dolly pada sebuah pameran Mei lalu.
DITE SURENDRA/JAWA POS BUTUH PASAR: Pengunjung mengamati hasil produksi UMKM warga eks Dolly pada sebuah pameran Mei lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia