Membawa Berkah bagi Warga Setempat
SITUS Sendang Agung di Kelurahan Urangagung membawa berkah bagi warga setempat. Banyak pengunjung dari kotakota di Jawa, bahkan luar Pulau Jawa. Keguyuban masyarakat pun terjalin erat melalui upaya menjaga berkah alam sekaligus peninggalan sejarah tersebut. Semangat kearifan lokal itulah yang memantik perayaan Kirab Tumpeng Pitu.
Kirab tersebut terakhir berlangsung pada September bersamaan dengan 1 Muharam. Seperti namanya, kirab merupakan kegiatan
long-march masyarakat setempat sambil menyunggi tujuh tumpeng. Berkumpul di balai kelurahan, warga berduyunduyun melangkah dengan melintasi persawahan yang mengelilingi sebuah sumber air yang kini banyak dikenal dengan nama Sendang Agung.
Tujuh tumpeng itu berasal dari setiap pedukuhan di Kelurahan Urangagung. Tumpeng-tumpeng tersebut berhias buah-buahan dan sayuran yang tumbuh subur di setiap kampung di Urangagung.
Prosesnya berlanjut setelah warga tiba ke lokasi sendang. Sebelum melantunkan doa, warga berputar mengelilingi sendang. Mereka lantas duduk bersila di sekeliling lima titik sendang. ’’Doa itu sebagai wujud syukur. Sebab, setelah ada sendang, Urangagung makin dikenal,’’ kata Mastur, ketua Paguyuban Sendang Agung.
Wajar, masyarakat setempat bersyukur kepada Tuhan atas keberadaan sendang tersebut. Sebab, kualitas air di Sendang Agung sangat jernih. Warga juga yakin bahwa sendang itu tidak sembarangan. Berdasar hasil penelitian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, bahan-bahan bangunan di kawasan tersebut sama dengan kebanyakan situs Kerajaan Majapahit.
’’Sudah banyak ilmuwan yang meneliti ke sini. Harapannya, makin banyak wisatawan yang mampir,’’ kata Mastur. Tradisi Tumpeng Pitu menjadi wujud syukur hubungan antara manusia dan Sang Pencipta sekaligus mempererat hubungan antarwarga.
Lurah Urangagung Hariadi menambahkan, warganya sangat majemuk. Seluruh agama ada di kelurahannya. Nilai-nilai toleransi antarwarga sangat bagus. Nah, salah satu kiat untuk menjaga kemajemukan itu adalah rutin melaksanakan kegiatan bersama. Mulai aktif mengelola situs sampai melaksanakan Kirab Tumpeng Pitu ke Sendang Agung. Warga berkumpul, bercengkerama, serta berdialog. ’’Semua satu suara. Jadi, semua golongan gotong royong,’’ jelas Hariadi.