Jawa Pos

Fokus Baju daripada Tema

- SURABAYA

– Pertunanga­n menjadi salah satu langkah penting bagi setiap pasangan. Rangkaian acara pernikahan itu pun umumnya dipikirkan dengan tema khusus. Namun, tidak demikian dengan Clarissa Diva Chanta Savirra, 26, dan Arthur Rusli, 28.

Vava, sapaan Clarissa Diva Chanta Savirra, lebih memikirkan baju dan dekorasi daripada tema. Dia sangat memperhati­kan desain pakaian dan bahannya. Sejak awal Vava dan Arthur memang tidak berniat menggunaka­n pakaian adat tertentu. ’’Cuma pengin tampil beda, enggak sekadar kebaya sama batik,’’ tuturnya.

Vava mengakui, mencari bahan yang ingin digunakan cukup sulit. Dia harus bolak-balik ke toko kain untuk menemukan kain yang pas. ’’Namun, di Jakarta cuma takut failed warnanya,’’ katanya. Setelah berganti-ganti pilihan, Vava pun memilih songket yang dipadukan kebaya modern.

Warna kain merupakan hal krusial bagi Vava. Didominasi ungu yang mengarah ke lilac, Vava jatuh hati dengan kain yang dipilih. ’’Warnanya lucu dan masih jarang dipakai,’’ ungkapnya.

Desain pakaian yang dikenakan merupakan hasil jerih payahnya sendiri. Menyematka­n mutiara pada kebaya modernnya adalah sentuhan pribadinya. Taburan mutiara itu merata dari lengan hingga badan.

Untuk dekorasi, pekerja media itu mengatakan mengubah haluannya. Awalnya, dia memilih warna dekorasi sesuai warna pakaian yang dikenakan. ’’Tetapi, warna lilac kan susah nyarinya,’’ ujarnya. Kemudian, dia memutuskan menggunaka­n dedaunan hijau dan bunga-bunga pada dekorasiny­a.

 ?? CLARISSA DIVA FOR JAWA POS ?? BAHAGIA: Vava menggunaka­n balutan kebaya modern dan kain songket yang didesain sendiri untuk acara pertunanga­nnya.
CLARISSA DIVA FOR JAWA POS BAHAGIA: Vava menggunaka­n balutan kebaya modern dan kain songket yang didesain sendiri untuk acara pertunanga­nnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia