PDIP Dominan, KRB Tetap Pede DENPASAR
– Pilgub Bali 2018 bakal berjalan sengit. PDIP bakal berjuang habis-habisan agar kegagalan pada pilgub 2013 tidak terulang. Kala itu PDIP dipecundangi lawannya dari Koalisi Bali Mandara (KBM)
Gubernur terpilih nanti saya harap bisa melanjutkan Bali Mandara (Maju, Aman, Damai, Sejahtera, Red).’’ MADE MANGKU PASTIKA Gubernur Bali
CATATAN: Parpol atau gabungan parpol bisa mengusung cagub-cawagub jika perolehan kursi parlemen mencapai 20 persen. Untuk Jatim, Jabar, dan Jateng yang memiliki 100 kursi DPRD, syarat minimalnya adalah 20 kursi. Sedangkan Bali yang memiliki 55 kursi DPRD, syaratnya hanya 11 kursi.
Jago PDIP, AA Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan kalah tipis dari Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta yang diusung KBM. Selisihnya hanya 800-an suara.
Pada 11 November, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan rekomendasi kepada I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati untuk maju sebagai pasangan calon (paslon) gubernurwakil gubernur. Paslon itu kemudian disebut paket Koster-Cok Ace.
PDIP tidak sendiri. Menjelang pendaftaran di KPU Bali, PDIP mendapat tambahan amunisi menyusul bergabungnya PAN dan PKPI. Jika ditotal, kekuatan tiga partai itu mencapai 26 kursi. Di DPRD Bali, PDIP memiliki 24 kursi (43,63 persen), PAN 1 kursi (1,82 persen), dan PKPI juga 1 kursi (1,82 persen).
Namun, tidak berarti PDIP mudah memenangi pertarungan. Sebab, musuh memiliki kekuatan sepadan. Lawan PDIP adalah partai yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB). KRB terdiri atas lima parpol. Yakni, Golkar, Demokrat, Gerindra, Hanura, dan Nasdem. Secara matematis, KRB unggul 3 kursi atas PDIP. Di parlemen, KRB memiliki 29 kursi. Sedangkan PDIP hanya 26 kursi.
Meski belum deklarasi resmi, KRB hampir pasti mengusung IB Rai Dharmawijaya Mantra (wali kota Denpasar) dan Ketut Sudikerta (Wagub Bali saat ini).
Menanggapi kontestasi para kandidat cagubcawagub Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyebut semua calon berkualitas. ”Semua bagus dan memiliki kelebihan,” kata Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas Setda Bali Dewa Mahendra kepada Jawa Pos
Radar Bali Rabu (27/12). Pastika yang pernah diusung PDIP pada periode pertamanya menjabat gubernur (pilgub 2008) berharap calon terpilih bisa melanjutkan program yang sudah dirinya bikin. Yakni, program Bali Mandara (Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera). Menurut Pastika, Bali Mandara merupakan kebutuhan rakyat Bali saat ini dan masa mendatang. Bali yang bergantung pada pariwisata harus maju dan sejahtera.
Untuk mencapai itu, Bali harus aman dan damai. Rakyat Bali harus sejahtera di semua bidang. Bukan hanya pariwisatanya, melainkan juga pertanian, seni, sosial, dan budaya.