Tiga Partai Bentuk Poros Tengah SEMARANG
– Partai Golkar, PPP, dan Demokrat sepakat membentuk poros tengah. Saat ini tiga parpol tersebut intensif menjalin komunikasi untuk mematangkan konsep.
Ketua DPW PPP Jawa Tengah (Jateng) Masrukhan Syamsurie menjelaskan, ide membentuk poros tengah muncul empat bulan silam
Gagasan itu lahir untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2018. Sebab, saat ini hanya ada dua kubu yang dipastikan meramaikan bursa pilgub Jateng. Pertama, koalisi Partai Gerindra, PAN, dan PKS yang mengusung bakal calon gubernur (cagub) Sudirman Said. Kedua, kubu PDI Perjuangan (PDIP). ”Kalau hanya dua, pilihan masyarakat sangat terbatas,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar
Semarang Kamis lalu (28/12). Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng Iqbal Wibisono membeberkan sejumlah nama yang punya kans untuk diusung koalisi poros tengah. Antara lain mantan Sekda Jateng Hadi Prabowo, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jenderal TNI (purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo, dan Ketua DPD Partai Golkar Jateng Wisnu Suhardono. ”Di Jateng banyak ber- tebaran bintang. Kalau poros ini solid, tidak tertutup kemungkinan akan jadi. Waktu sepuluh hari sangat mungkin untuk melakukan konsolidasi,” terangnya.
Ketua Desk Pilkada DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Saputro menjelaskan, setelah PKS resmi bergabung mengusung Sudirman Said, pihaknya langsung menyusun strategi pemenangan. Termasuk mencari titik temu untuk menentukan pendamping Sudirman. ”Pertama, kami merumuskan siapa calon wakil. Ini perlu komunikasi tidak hanya dengan calon, tapi juga partai pengusung untuk mendapatkan chemistry,” terangnya.
Ketiga partai, lanjut Sriyanto, memiliki kesamaan pandang. Sama-sama tidak mengedepankan ego bahwa wakil Sudirman harus kader internal partai. Meski Sudirman bukan kader partai, calon wakilnya tak lantas harus berasal dari salah satu partai koalisi.
Sriyanto malah berencana menggandeng tokoh dari nahdliyin. ”Syukur-syukur dari kader PKB yang kami anggap lebih ideal. Tapi, kami menghargai PKB yang sudah telanjur berencana mengusung Marwan Jafar. Kalau beliau mau jadi wakil, kami akan sangat senang,” katanya.
Jika Marwan menolak menjadi wakil Sudirman, masih ada nama Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf. ”Ini malah porsi utama kami. Tapi, sekali lagi, kami tidak mau mengintervensi internal PKB,” imbuhnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo punya kans diusung lagi oleh PDIP dalam Pilgub Jateng 2018. Sebab, dalam survei internal partai, nama Ganjar masih menempati posisi tertinggi. Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) menjelaskan, elektabilitas Ganjar semakin tinggi. Berdasar survei yang dilakukan beberapa bulan lalu, Ganjar sudah mengantongi angka 63 persen. ”Ini fakta lapangan, Ganjar agak sulit dilawan,” tegasnya Kamis lalu.
Meski begitu, Bambang mengakui, angka survei tersebut tidak setinggi pada Pilgub Jateng 2013 yang tembus 93 persen.