Termakan Isu Difteri, Trompet Tiup Kurang Laku
– Beredarnya isu virus difteri bisa ditularkan melalui trompet membuat sejumlah warga enggan membeli trompet tiup. Menjelang pergantian tahun, warga memilih trompet gas yang cukup dibunyikan dengan dipencet.
Kecenderungan itu diungkapkan Herna, warga Jalan Pasir Putih, Nunukan Tengah, kemarin. Herna bahkan melarang anaknya membeli trompet tiup lantaran takut tertular virus difteri. Apalagi, larangan itu dikuatkan imbauan pihak sekolah anaknya yang juga melarang murid-murid membeli trompet tiup.
’’Kata gurunya, anak-anak tidak boleh membeli trompet sembarangan. Apalagi saya dengar ada virus difteri itu, jadi takut juga saya biarkan anak saya membeli trompet,’’ ujarnya.
Solikun, salah seorang pedagang trompet musiman, mengaku omzet penjualannya menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya memang isu persebaran virus difteri lewat trompet tiup yang bekas dicoba banyak orang. ’’ Ya, saya rasa karena pada takut sakit difteri. Belum lagi ekonomi lagi lemahlemahnya. Makanya, omzet penjualan bisa turun drastis tahun ini,’’ ujarnya.
Solikun mengungkapkan, pada 2016, dua hari menjelang perayaan pergantian tahun, trompet yang dijual nyaris habis terbeli. Berbeda dengan tahun ini, sehari menjelang hari H tahun baru, banyak barang dagangannya yang belum terjual. Omzet yang biasanya bisa mencapai Rp 3 juta dalam beberapa hari turun hingga hanya Rp 1 juta. Hal itu pun jelas tak membawa banyak keuntungan.