Mari Menatap dengan Optimisme
INDONESIA menatap pergantian tahun dengan optimisme. Setidaknya indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertingginya pada hari terakhir penutupan bursa saham 2017. Itu menunjukkan bahwa investor masih percaya untuk berinvestasi di Indonesia. Artinya, melakukan bisnis di Indonesia masih dianggap baik.
Sebuah catatan yang melegakan, meski ekonomi Indonesia terus mendapat tekanan eksternal yang cukup berat. Mulai pelemahan ekonomi dunia hingga peningkatan suku bunga oleh The Fed yang sempat membuat rupiah melemah. Belum lagi, infrastruktur ekonomi dalam negeri belum baik, APBN cekak, dan aneka pajak membuat pelaku industri dalam negeri megap-megap.
Meski masih banyak PR, setidaknya arah ekonomi Indonesia telah membaik. Ekonomi adalah salah satu hal paling penting dalam sebuah negara. Kekisruhan Indonesia modern, juga negaranegara modern lainnya, selalu dipicu krisis ekonomi yang merembet ke politik. Maka, prioritas pemerintah untuk memperkuat ekonomi sama dengan memperkukuh basis kehidupan bernegara. Tak heran jika sejumlah menteri bisa rileks bermain band di pengujung tahun. Sebab, sejumlah target ekonomi berhasil dicapai.
Kendati demikian, bukan berarti pemerintah boleh menepuk dada. Masih ada setumpuk PR di bidang lain yang harus diselesaikan. Di bidang hukum, siapa pelaku penyiraman Novel Baswedan masih gelap. Padahal, itu adalah simbol perang masyarakat versus konspirasi elite yang korup.
Di bidang kehidupan sosial, juga masih terjadi sejumlah persekusi. Artinya, negara belum bisa menjamin keamanan sehingga sebagian pihak merasa berhak memosisikan diri sebagai individu atau kelompok yang lebih berhak melakukan penganiayaan atau perlakuan buruk secara sistematis terhadap individu atau kelompok lain.
Selain itu, memasuki 2018 berarti semakin dekat dengan pileg dan pilpres. Itu adalah tantangan besar bagi negara, juga masyarakat, untuk melewati tahun politik tersebut dengan kedewasaan. Pasti itu bukan hal yang mudah. Namun, semua itu bukan alasan untuk tidak op timistis. Dengan dukungan media, masyarakat kini telah semakin dewasa untuk tak termakan pola kampanye hoax. Juga tak mau terjebak dalam pertarungan politik yang membuat mereka terpecah dengan keluarga dan teman dekat.
Selamat tahun baru, selamat tinggal 2017. Selalu ada good dalam goodbye. Mari lanjutkan yang baik di tahun lalu untuk Indonesia yang semakin baik di 2018.