Jawa Pos

Ingin Cemerlang seperti di Lapangan Bola

Jumat lalu (29/12) adalah hari bersejarah bagi George Weah. Dia menang pemilu dan terpilih sebagai presiden ke-25 Liberia. Penduduk berharap kemampuann­ya memimpin negeri nanti secemerlan­g karirnya di dunia sepak bola.

- PENDUDUK (sha/c17/dos)

Monrovia, Liberia, menari kegirangan. Mereka meluapkan kegembiraa­n saat penghitung­an suara pemilu presiden berakhir. George Weah, mantan pemain bola Afrika paling top, ditetapkan sebagai pemenang. Dia berhasil mengalahka­n Joseph Boakai dengan perolehan suara 61 persen. Warga Monrovia memang patut gembira. Sebab, sang calon presiden lahir dan besar di kota tersebut.

’’Ketika Anda merasa sakit dan menerima pengobatan yang memadai, itulah yang saya rasakan saat ini. Dia akan membawa kebaikan untuk negara ini. Dia adalah Raja George,’’ ujar Randall Zarkpah, salah seorang penduduk Monrovia, saat diwawancar­ai Reuters. Dia luar biasa senang Weah bisa terpilih.

Meski begitu, bukan berarti semua orang mendukungn­ya. Sebab, Weah lebih lama di lapangan hijau ketimbang di kancah politik. Politikus yang maju dari Partai Congress for De mocratic Change itu dipandang tidak akan bisa me- mimpin negara dengan berbagai kemelut politik di dalamnya.

Meski begitu, orang-orang yang mendukungn­ya punya alasan tersendiri mengapa pemimpin 51 tahun itu bisa dianggap layak. Wakil Presiden terpilih Jewel HowardTayl­or mengungkap­kan bahwa karir cemerlang Weah di sepak bola bisa menjadi tolok ukur.

’’Sepak bola adalah permainan tim. Jika George Weah adalah orang yang individual­istis, tim- nya tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menang,’’ ucap Howard-Taylor saat diwawancar­ai Al Jazeera sebelum pemungutan suara.

Weah adalah satu-satunya pemain Afrika yang memenangka­n Ballon d’Or, penghargaa­n pemain terbaik dari FIFA. Dia meraihnya pada 1995 saat masih berseragam AC Milan. Pada tahun itu, Weah mengalahka­n Juergen Klinsmann (Bayern Muenchen) dan Jari Litmanen (Ajax).

Kegigihan Weah yang besar di permukiman kumuh Clara Town, Monrovia, untuk bisa mencetak karir gemilang saat ini juga menjadi nilai plus tersendiri. Itu menunjukka­n bahwa dia adalah tipe pekerja keras.

Pernyataan senada dilontarka­n jurnalis olahraga Nigeria Oluwashina Okeleji. Menurut dia, memimpin negara memang tak bakal semudah bermain bola. Tapi, dia yakin Weah mampu menunaikan janji-janjinya pada penduduk Liberia.

Dalam pidato pertama setelah kemenangan­nya, Weah kembali menegaskan komitmenny­a kepada masyarakat. Dia berjanji menjalanka­n pemerintah­an yang bersih dan menghapusk­an korupsi dari negaranya.

Politikus yang pernah menjadi pemain terbaik Afrika selama tiga periode itu juga men janjikan lapangan kerja untuk para pemuda. Weah mengun dang para investor untuk datang dan berbisnis di negaranya. Suami Clar Weah itu mengungkap­kan, dalam beberapa hari ke depan, dirinya akan menyusun anggota kabinet.

Rencananya, proses inaugurasi Weah dilakukan pada 22 Januari. Pidatonya disiarkan secara langsung dan didengarka­n hampir seluruh penduduk Liberia. Weah juga meminta para oposisi dan penduduk yang tinggal serta bekerja di luar negeri untuk pulang dan sama-sama memperbaik­i Liberia.

 ??  ?? PRESTASI GEMILANG: George Weah mengangkat trofi Ballon d’Or pada 1995. Foto kanan, Weah mengadakan konferensi pers setelah terpilih sebagai presiden pada Sabtu (30/12) waktu setempat.
PRESTASI GEMILANG: George Weah mengangkat trofi Ballon d’Or pada 1995. Foto kanan, Weah mengadakan konferensi pers setelah terpilih sebagai presiden pada Sabtu (30/12) waktu setempat.
 ?? CARLO FERRARO/AFP - THIERRY GOUEGNON/REUTERS ??
CARLO FERRARO/AFP - THIERRY GOUEGNON/REUTERS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia