Lari demi Adik Stop Merokok
Pada akhir 2012, gaya hidup Willy Sanjaya belum sesehat saat ini. Ketika itu, dia hobi keluar masuk tempat hiburan malam alias dugem. Sang adik membuatnya berubah total.
tahun silam, masih tergambar jelas dalam ingatan Willy Sanjaya saat dirinya mengantar sang adik, Adianto Poaler, mengikuti sebuah race lari di kawasan BSD Serpong, Tangerang. Willy harus berangkat pada Minggu pukul 03.00. Dia terpaksa absen dugem hari itu.
”Awalnya, saya keberatan. Tapi, kasihan adik datang dari jauh, Makassar,” kenangnya. Ke kece wa an nya meledak ketika me lihat adiknya merokok beberapa saat setelah menyelesaikan race tersebut.
Meskipun akrab dengan dunia malam, Willy memang pantang merokok. Dari situ, keduanya saling menantang. Adianto memberikan challenge kepada Willy untuk segera mengikuti race 10K pertamanya. ”Saya diberi waktu tiga bulan ikut race. Kalau sukses, dia baru mau stop merokok,” katanya.
Willy berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Akhirnya, sang adik tidak lagi merokok. Gaya hidup keduanya perlahan berubah signifikan. Bahkan, Willy yang awalnya sekadar menggugurkan tantangan terpacu menekuni lari lebih serius.
Total, sampai saat ini, dia menamatkan 23 maraton dan sekali ultramaraton. Race yang dilakoni Willy bukan hanya di dalam negeri. Race bergengsi di luar negeri juga kerap diikuti. Khususnya di kawasan Asia Tenggara. Kegiatan tersebut membuat Willy dan rekanrekannya membentuk komunitas Run for Indonesia (RFI).
Salah satu cara mempersatukan runners saat ikut race di luar negeri adalah membuat kaus yang sama. ”Isinya agar bisa saling sapa saat race, saling support, dan saling memotivasi,” terang pria 48 tahun tersebut.
Hingga saat ini, RFI memiliki 3.200 member di banyak kota di seluruh Indonesia. Di antaranya, Jakarta, Surabaya, Tangerang, Bogor, Solo, Semarang, Makassar, Kendari, Lampung, Sorowako, dan Luwu Timur.
Pria yang kini menangani marketing salah satu produk apparel lari ternama di Indonesia itu merasa beruntung. Dari aktivitasnya menekuni dunia lari, koneksi dan tawaran pekerjaan berdatangan.
Willy juga kerap diminta menjadi event organizer fun run. Salah satunya adalah run for difabel untuk kampanye menuju Asian Paragames 2018. Bagi dia, pengalaman mengikuti race di luar dan di dalam negeri menjadi modal besar dalam menyiapkan sebuah race tersebut.