Mimpi Loeb Berakhir
AREQUIPA – Sejak memulai Dakar 2018, Sebastien Loeb sudah menyatakan bahwa tahun ini adalah kesempatan terakhirnya menjuarai reli cross country prestisius tersebut. ”Sekarang atau tidak,” katanya. Sayang, perjuangan pembalap Prancis itu tak ber umur lebih dari lima etape. Kecelakaan hebat memaksa juara sembilan kali World Rally Championship tersebut mundur kemarin.
Perjalanan Loeb di Dakar 2018 mirip roller coaster. Pada etape pembuka, dia mengalami kerusakan rem di tengah lomba. Namun, dia bangkit dan merangsek ke posisi runner-up klasemen umum setelah menjuarai Etape 4.
Pada balapan sepanjang 265 kilometer dari San Juan de Marcona ke Arequipa, Peru, saat Etape 5, Loeb memulainya sebagai starter pertama. Baru melakoni 3,8 kilometer, mobil Loeb terjun ke lubang dalam yang tak dilihatnya saat akan menaklukkan bukit pasir.
”Saya melihat ada peserta lain yang mogok di puncak bukit pasir. Agar tidak berhenti di puncak, saya mengarahkan mobil sedikit ke kanan untuk menghindarinya. Tapi begitu sampai puncak, tiba-tiba ada lubang yang tidak kami lihat. Kami menghajarnya dengan keras,” terang pereli 43 tahun tersebut.
Mobil Loeb terjebak di dalam lubang sampai tiga jam. Setelah dibantu keluar oleh truk derek, Loeb mampu melanjutkan balapan. Tapi, navigatornya, Daniel Elena, meraung-raung kesakitan setelah itu. ”Kami bahkan menyelesaikan etape itu dengan sangat lambat agar sakitnya tidak lebih parah,” tandas Loeb. Elena kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Tim Peugeot Total menyatakan bahwa Elena mengalami cedera tulang ekor.
Loeb menyebutkan, itu adalah Dakar terakhirnya. Peugeot, tim yang menaunginya, akan mundur dari reli tersebut setelah 2018. Mundurnya Loeb membuat Peugeot menyisakan dua pembalap saja. Stephane Peterhansel dan Carlos Sainz. Peterhansel kemarin menjadi juara etape kelima dan makin kukuh di puncak klasemen. Sainz memburunya di posisi kedua dengan selisih lebih dari setengah jam.