Jawa Pos

Tak Akui Anak, Berani Tes DNA

Pacar Bunga Tolak Bertanggun­g Jawab

-

GRESIK – Siapakah sejatinya pemuda yang dituduh menghamili Bunga? Dia bernama Saiun Alim, duda beranak satu. Lelaki 22 tahun itu menolak mengakui bayi yang dilahirkan Bunga. Dia berani tes DNA.

’’Bisa saja orang lain. Kok saya disangkutp­autkan,’’ ujar Saiun saat ditemui Jawa Pos di rumahnya, Dusun Nanom, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo. Dia mengelak bertangung jawab atas kehamilan Bunga dan kelahiran bayinya.

Selama bertemu Jawa Pos, Saiun didampingi ayahnya, Sutris, 55. Ada juga Kepala Dusun Nanom Irfan. Dia lebih sering memalingka­n wajah. Matanya jarang berani bertatapan langsung. Namun, dia mengaku memang pernah berpacaran dengan Bunga.

Perkenalan melalui Facebook (FB) tersebut berjalan singkat. Mulai kenal Maret dan putus hubungan Mei 2017. Hanya tiga bulan. Masa hubungan yang pendek itu klop dengan pengakuan Bunga. ’’Jadi sebentar sekali,’’ katanya.

Karena masa pacaran yang hanya seumur jagung tersebut, Saiun yakin dirinya bukanlah ayah biologis bayi laki-laki yang dilahirkan Bunga. Dia juga menampik tuduhan telah melakukan tindakan yang aneh-aneh. Misalnya, hubungan layaknya sua- mi-istri. Karena itu, dia mengaku kaget mantan pacarnya tersebut melahirkan bayi. Apalagi, bayi laki-laki itu disangkutp­autkan dengan dirinya. ’’Pacaran kami biasa saja. Tidak seperti itu,’’ ungkapnya. Karena itu, dia minta dilakukan tes DNA untuk mengetahui garis keturunan bayi yang dilahirkan Bunga.

Selama pacaran, kata Saiun, dirinya pernah sekali datang ke rumah Bunga di Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinano­m. Versi Bunga, Saiun beberapa kali bertandang ke rumahnya. Hal tersebut dilakukan saat kondisi rumah sepi. Ayah, ibu, dan kakak kandung Bunga bekerja. Kata Bunga, saat itulah hubungan terlarang terjadi. Dia pun hamil sejak Mei 2017.

Saiun juga menceritak­an kisah cintanya dengan perempuan lain. Pada Juli 2017, pemuda lulusan SMA itu mengaku menikah dengan seorang perempuan asal Desa Cangkir, Driyorejo. Pernikahan tersebut dilakukan secara siri. Nah, pada awal Agustus 2017, mereka punya bayi perempuan.

Namun, pernikahan itu hanya bertahan seumur jagung. Sekitar September 2017, Saiun dan istri sirinya bercerai. ’’ Tiba-tiba orang tua perempuan mengembali­kan anak saya. Ya saya terima saja,’’ tutur Sutris.

Kepala Desa Wedoroanom Mas’ud mengaku telah kedatangan tamu perangkat Desa Kesamben Kulon. Ada juga perwakilan keluarga Bunga pada Selasa (9/1). ’’ Tujuannya ya mengecek kabar ini.Apakah betul si pemuda (Saiun) adalah warga sini,” tutur Mas’ud.

Namun, kata dia, semua pihak tidak bisa menghakimi langsung bahwa Saiun adalah lelaki yang menghamili Bunga. Harus dicek lebih dulu.

 ?? UMAR WIRAHADI/JAWA POS ??
UMAR WIRAHADI/JAWA POS
 ?? FACEBOOK ?? MINTA BUKTI: Saiun Alim. Foto kanan, bayi yang dilahirkan Bunga.
FACEBOOK MINTA BUKTI: Saiun Alim. Foto kanan, bayi yang dilahirkan Bunga.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia