Siap Berkarya dalam Industri Kreatif Skala Internasional
International Program in Digital Media UK Petra Tawarkan Belajar di Korea Selatan dan Double Degree
BERCITACITA menjadi game developer, art director, dan animator grafis adalah profesi-profesi baru yang mulai dikenal oleh generasi milenial. Namun, hingga saat ini masih jarang lembaga pendidikan tinggi terakreditasi yang mampu menyediakan program pendidikan tersebut meski industri game dan animasi berkembang pesat.
International Program in Digital Media (IPDM) yang bernaung di bawah program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya hadir menjawab kebutuhan tersebut. Kepala Program IPDM UK Petra Erandaru ST MSc mengungkapkan bahwa di Indonesia jumlah program studi yang memiliki fokus ke game art, game technology, animation, dan visual effect masih sedikit. Di Surabaya belum banyak universitas yang memiliki program digital media, padahal industri game dan animasi begitu berkembang.
”Dengan bergabung di IPDM ini mahasiswa punya banyak kesempatan dan peluang untuk berkiprah di industri yang memiliki skala internasional, yaitu, game dan animasi,” sambung Erandaru.
IPDM UK Petra dilengkapi dengan berbagai fasilitas lengkap. Di antaranya, perpustakaan, kelas, laboratorium, serta tenaga pengajar berkualitas dan berkompeten. IPDM UK Petra di bawah Prodi DKV yang mengantongi akreditasi A, mencetak lulusan yang berkompeten dan mampu bersaing di tingkat global.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendesain program double degree bagi seluruh mahasiswa sehingga memungkinkan mahasiswa mendapatkan dua gelar sekaligus dari dua universitas, yaitu, Sarjana Desain (SDs) dari UK Petra dan Bachelor of Science (BSc) dari Dongseo University, Busan, Korea Selatan.
”Sebelum menempuh program double degree, mahasiswa dibekali dengan berbagai teori dan praktik di UK Petra selama empat semester atau kurang lebih dua tahun. Dua tahun berikutnya mereka akan melanjutkan pendidikannya di Dongseo University,” ungkap Erandaru.
Ketika di Korea Selatan, mahasiswa IPDM UK Petra berkesempatan merasakan langsung atmosfer industri digital media sebab di Dongseo memiliki laboratorium milik beberapa perusahaan yang sudah bekerja sama dengan universitas. ”Mahasiswa bisa terjun langsung dan akan dibimbing oleh profesor-profesor berkompeten di dunia digital,” ujar Erandaru.
Tak hanya akademik, IPDM UK Petra menyiapkan mental mahasiswa yang lebih kompetitif. Salah satunya dengan merangsang mahasiswa untuk berani berkompetisi. ”Kami ingin mencetak mahasiswa yang mampu berdaya saing secara global. Bicara soal prestasi, salah satu prestasi yang cukup membanggakan adalah ketika tim mahasiswa IPDM UK Petra menjadi finalis dalam kompetisi proposal concept game developer
di Korea Selatan dan meraih best effort,”
papar Erandaru.
Sebagai program khusus, IPDM memprioritaskan calon mahasiswa yang memiliki skill desain visual sehingga jumlahnya sangat terbatas. Erandaru mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa yang terbatas merupakan konsep sejak awal dengan tujuan agar pembelajaran dan pendampingan praktik dapat berlangsung maksimal. ”Satu kelas berisi sekitar maksimal 25 mahasiswa. Jadi, interaksi mahasiswa dan dosen bisa one to one interaction, dan juga peer learning,” jelasnya.
Untuk dapat bergabung dengan IPDM UK Petra, calon mahasiswa wajib menempuh empat tahapan seleksi. Yaitu, tes menggambar, tes logika, wawancara, dan TOEFL. Sistem seleksi tersebut berguna untuk melihat sisi afektif dan emosional calon mahasiswa. Ketua Program Studi DKV UK Petra Aristarchus Pranayama Kuntjara MA menjelaskan bahwa tahapan seleksi tersebut guna melihat kesiapan secara mental dan penguasaan bahasa Inggris. Sebab, mereka nantinya akan menempuh pendidikan dua tahun di luar negeri.